JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang akhir pekan kemarin, sejumlah isu di desk ekonomi menjadi perhatian pembaca.
Pertama, kabar membanggakan datang dari majalah Forbes yang memasukkan sejumlah perusahaan dari Indonesia ke dalam daftar 2.000 emiten atau perusahaan publik terbesar dunia.
Sementara itu, kabar bahwa ada pilot Lion Air yang membawa keluarga masuk ke ruang kokpit juga masih menarik perhatian pembaca, sehingga menjadi salah satu berita terpopuler akhir pekan lalu. Terkait dengan kabar tersebut, Menteri Perhubungan telah menegur maskapai berlambang kepala singa itu.
Berikut adalah lima berita terpopuler akhir pekan lalu dari desk ekonomi:
1. Enam Perusahaan Indonesia Masuk Daftar 2000 Emiten Terbesar Dunia
Majalah Forbes baru-baru ini merilis daftar bertajuk Global 2000 untuk tahun 2017. Daftar ini memuat 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia yang tercatat di bursa saham.
Berada pada peringkat pertama adalah International Construction Bank of China (ICBC), disusul oleh China Construction Bank (CCB) dan Berkshire Hathaway Inc. Berada pada peringkat keempat dan kelima masing-masing adalah JP Morgan Chase dan Wells Fargo.
Dari Indonesia muncul nama perusahaan-perusahaan nasional, yakni BRI, Bank Mandiri, BCA, Telekomunikasi Indonesia, BNI, dan Gudang Garam
2. Menhub Tegur Lion Air Soal Pilot Bawa Keluarga ke Kokpit Pesawat
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan teguran kepada masakapai penerbangan Lion Air terkait pilot yang membawa keluarganya masuk ke dalam ruang kemudi pesawat (kokpit).
Menurut Menhub, teguran diberikan agar memberikan efek jera terhadap maskapai dan juga pilot untuk mematuhi segala aturan yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan.
3. Cerita Luhut Soal Investasi China dan Wanti-wanti Jokowi Soal Komunisme
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengurusi investasi China di Indonesia. Adapun penunjukan Luhut oleh Jokowi dilaksanakan pada rapat terbatas pada Senin (22/5/2017).
Banyaknya investasi China di Indonesia ini bukan tanpa risiko. Luhut menegaskan, Pemerintah Indonesia akan menghadapi risiko yang akan datang tersebut. Risiko pertama adalah isu komunisme.
4. AirNav Percepat Pengambilalihan Ruang Udara RI yang Dikelola Singapura dan Malaysia