Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai dengan Pramugari Berbikini akan IPO di Bursa Internasional

Kompas.com - 29/05/2017, 09:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

HANOI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan murah asal Vietnam, VietJet Aviation Joint Stock Co, dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham di luar Vietnam.

VietJet saat ini menguasai hampir separuh pasar penerbangan domestik Vietnam. Kalau rencana itu terwujud, VietJet akan menjadi perusahaan Vietnam pertama yang melantai di bursa internasional.

"Kami telah didekati oleh beberapa bursa saham asing, termasuk London, Hongkong, dan Singapura yang menyatakan minat mereka terhadap saham kami," ujar pendiri dan CEO VietJet Nguyen Thi Phuong Thao seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (29/5/2017).

Ia pun menyatakan bakal bertemu dengan petinggi bursa saham New York pada pekan ini. Rencana VietJet melantai di bursa saham asing sejalan dengan pelonggaran aturan yang diterapkan pemerintah Vietnam untuk mengizinkan lebih banyak investasi asing masuk ke negara itu.

VietJet selama ini dikenal dengan metode pemasarannya yang menarik, yakni para pramugarinya mengenakan bikini dalam suatu waktu.

VietJet pada April 2017 lalu telah memperoleh izin dari pemegang saham untuk meningkatkan batas kepemilikan asing dari 30 persen menjadi 49 persen. Namun,peningkatan kepemilikan asing VietJet pun harus memperoleh persetujuan dari Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc.

Pasalnya, industri penerbangan Vietnam dianggap terbatas, di mana saat ini kepemilikan asing dibatasi pada 30 persen.

Sejak melantai di bursa Vietnam tiga bulan lalu, saham VietJet sudah menguat 50 persen.

"Kami tidak ingin menyembunyikan harapan kami untuk menjadi perusahaan Vietnam pertama yang mencatatkan saham di bursa asing," ujar Nguyen Thi Phuong Thao.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com