Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Ekonomi: Perjuangan Afi, Sri Mulyani yang Ghaib dan Curhat Susi

Kompas.com - 02/06/2017, 06:11 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki pekan pertama bulan Ramadhan ini, Indonesia didera kasus persekusi yang menguat di sejumlah daerah. Kasus ini membayangi sosok Afi, remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur yang cerdas menyuarakan isi hatinya melalui Facebook.

Belakangan, Afi didera kasus plagiarisme, atau mencontek, pada salah satu status Facebook-nya yang berjudul "Belas Kasih dalam Agama Kita."

Benarkah pemudi cerdas ini melakukan aksi plagiarisme?

Di sisi lain, wanita cerdas lain juga mengungkapkan isi hatinya terkait kebijakan pemberantasan illegal fishing dan penggantian alat tangkap cantrang yang selalu diributkan oleh anggota DPR.

Wanita itu tak lain yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Bagaimana isi curahan hati menteri asli Pangandaran ini?

Wanita cerdas lain juga mengalami kebingungan saat keberadaanya dinilai ghaib oleh salah satu mantan menteri kabinet kerja. Wanita tersebut adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sementara mantan menteri yang dimaksud adalah Rizal Ramli.

Kenapa Sri Mulyani disebut ghaib oleh Rizal Ramli?

Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com yang layak Anda baca ulang di pagi ini:

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Sri Mulyani.
1. Sri Mulyani yang Ghaib

Saat dipanggil Komisi XI DPR terkait proses pemilihan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rizal Ramli menyebut kehadiran sejumlah menteri termasuk Sri Mulyani di Pansel OJK merupakan hal yang ghaib.

(Baca: Pansel Calon Pimpinan OJK Dikritik, Ini Kata Sri Mulyani)

Menteri Keuangan Sri Mulyani justru bingung dan mempertanyakan balik pernyataan mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli soal panitia seleksi (pansel) pimpinan OJK.

Baca selengkapnya di sini: Keberadaannya Disebut Ghaib oleh Rizal Ramli, Sri Mulyani Bingung

2. Afi Vs Plagiarisme

Benarkah seorang remaja cilik bernama Asa Firda Nihaya, pemilik akun bernama Afi Nihaya Faradisa melakukan plagiarisme status dari tulisan serupa dari seseorang yang memiliki akun Facebook yang bernama Mita Handayani?

Berikut paparan dari Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali.

(Baca: Benarkah Afi Melakukan Plagiarisme?)

3. Curhat Menteri Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti kembali mengungkapkan curahan hatinya. Kali ini, dia menceritakan orang-orang yang mengkritik tajam kebijakan-kebijakannya.

(Baca: Menteri Susi Minta Urusan Cantrang Jangan Dijadikan Komoditas Politik)

Tidak lain dan tidak bukan orang yang mengkritik kebijakannya adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Memang, anggota DPR akhir-akhir santer mengkritik keras kebijakan pemilik maskapai Susi Air ini.

Bagaimana curhat beliau? Baca di sini: Curahan Hati Menteri Susi yang Kebijakannya Selalu Dikritik

Kompas.com/ Sakina Rakhma Diah Setiawan Uang NKRI desain baru yang diterbitkan pada 19 Desember 2016.
4. Uang NKRI Baru kok Jarang Terlihat?

Bank Indonesia (BI) telah mengedarkan uang rupiah tahun emisi 2016 sejak akhir tahun 2016 lalu. Akan tetapi, masih banyak masyarakat belum menggunakan uang baru tersebut lantaran masih jarang ditemui di mesin-mesin ATM perbankan.

(Baca: Banyak ATM Tak Gunakan Uang NKRI Baru, Ini Kata Gubernur BI)

Lalu, bagaimana penjelasan PT Bank mandiri (Persero) Tbk terkait kondisi tersebut?

Baca di sini: Uang NKRI Baru Jarang Ada di ATM, Ini Penjelasan Bank Mandiri)

5. "Top Up" Uang Elektronik, Kenapa Harus Kena Biaya?

Menurut Gubernur BI Agus DW Martowardojo, izin untuk bank dalam menarik biaya top up uang elektronik merupakan salah satu upaya percepatan penerapan transaksi nontunai di jalan tol.

(Baca: "Topup" Uang Elektronik Bakal Kena Biaya, Ini Kata Perbankan)

Sebab, pungutan biaya top up ini hanya untuk bank-bank yang berpartisipasi melayani transaksi di jalan tol.

Apa sebab BI mengizinkan bank menarik fee untuk top up uang elektronik?

Simak di sini: Siap-siap, "Top Up" Uang Elektronik Bakal Kena Biaya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com