JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa memasuki bulan Ramadhan, stok dan harga sejumlah barang pokok terkendali.
Menurut Mendag, komoditas yang sempat mengalami pergerakan harga, yakni bawang putih, mulai berangsur stabil setelah Pemerintah mengatur tata niaga impornya dan menjembatani komunikasi antara importir, distributor, pedagang besar, dan ritel modern.
Untuk memastikan stabilitas ini berlangsung tidak hanya selama Ramadan dan Lebaran, Kementerian Perdagangan terus mengintensifkan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, Bulog, dan Polri, khususnya Satgas Pangan yang kini telah terbentuk hingga tingkat Polres.
Hal ini disampaikan Mendag Enggartiasto Lukita usai melakukan rapat koordinasi "Pengendalian Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Lebaran 2017", hari ini, Rabu, (31/5/2017), di Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Rapat koordinasi dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Direktur Komersial Perum Bulog Febriyanto, dan Kepala Satgas Pangan Irjen Pol. Setyo Wasisto (Kadiv Humas Polri).
"Secara historis pada 2013-2016, menjelang puasa dan Lebaran terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok karena kenaikan permintaan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam, serta faktor cuaca untuk komoditas hortikultura, seperti cabai dan bawang merah. Namun kali ini, pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan harga tersebut," ungkap Mendag.
Mendag menyampaikan, hasil rakor dan pantauan lapangan di gudang Bulog, PPI, dan distributor di daerah menunjukkan stok barang kebutuhan pokok, khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017.
Menurut Mendag, data tahun 2013-2016 menunjukkan menjelang bulan puasa biasanya terjadi kenaikan harga untuk beberapa barang kebutuhan pokok yang disebabkan peningkatan permintaan seperti daging sapi, daging ayam, dan telur ayam.
Kenaikan permintaan berkisar 0,97 persen-9,6 persen. Sedangkan untuk beberapa komoditas seperti beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai relatif stabil.
Pada periode yang sama, khusus untuk komoditas hortikultura, kenaikan harga lebih disebabkan oleh kurangnya pasokan akibat cuaca ekstrim, seperti cabai merah keriting dan cabai merah besar yang naik antara 3,47 persen-23,13 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.