Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Ramadhan dan Idul Fitri, Konsumsi di DKI Jakarta Capai Puncak

Kompas.com - 03/06/2017, 19:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) melaporkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) DKI Jakarta mencapai 0,49 persen secara bulanan (mtm) pada Mei 2017.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya, yakni 0,43 persen (mtm).

"Meningkatnya permintaan masyarakat saat awal Ramadhan, terkait aktivitas konsumsi bulan Ramadhan dan persiapan Hari Raya Idul Fitri, mendorong inflasi Mei 2017," kata Kepala KPw BI DKI Jakarta Doni P Joewono dalam pernyataan resmi, Sabtu (3/6/2017).

Naiknya harga sebagian besar kelompok volatile food atau harga pangan bergejolak menjadi faktor utama pendorong inflasi Mei 2017.

Memasuki bulan Ramadhan, harga telur ayam naik sebesar 7 persen (mtm), seiring tingginya permintaan telur sebagai bahan baku membuat kue untuk keperluan Ramadhan.

Komoditas pangan lain yang terpantau mengalami kenaikan akibat naiknya permintaan adalah daging ayam ras (3,46 persen, mtm) dan daging sapi (5,57 persen, mtm). 

Sementara itu, bawang putih mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi (19,79 persen, mtm) akibat berkurangnya pasokan impor dari China menyusul mundurnya jadwal panen dari April ke Mei atau Juni.

"Di samping itu, adanya beberapa praktik penimbunan menambah dorongan kenaikan harga bawang putih," ujar Doni.

Inflasi juga dipicu naiknya beberapa komoditas pada kelompok administered prices atau harga yang diatur pemerintah. Kebijakan pemerintah memangkas subsidi listrik 900VA tahap III yang berlaku Mei 2017, menyebabkan tarif listrik dalam keranjang IHK meningkat sebesar 0,70 persen (mtm).

Selain itu, adanya kenaikan harga beberapa bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, menyebabkan bensin dan solar mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen (mtm) dan 0,14 persen (mtm).

Penyesuaian harga juga terjadi pada komoditas rokok menyusul kenaikan tarif cukai rokok yang ditetapkan di awal tahun.

Adanya beberapa libur panjang pada bulan Mei 2017, juga turut mendorong masyarakat untuk membeli tiket pesawat untuk keperluan berlibur ke luar kota. Hal ini tecermin dari tarif angkutan udara yang mengalami kenaikan sebesar 2,89 persen (mtm).

Memerhatikan pola pergerakan harga-harga, dan kebijakan pemerintah di bidang harga, tekanan inflasi pada Juni 2017 diprakirakan kembali meningkat.

"Konsumsi masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi akan mengalami puncaknya pada bulan tersebut, seiring dengan kian dekatnya perayaan Hari Raya Idul Fitri yang dimanfaatkan untuk berlibur dan melakukan aktivitas mudik," ungkap Doni.

Tekanan inflasi akan bertambah dengan adanya dampak lanjutan dari penyesuaian subsidi listrik 900VA tahap III yang dilakukan pada Mei 2017 pada pelanggan pascabayar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com