Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Baju Lebaran di Pasar Tanah Abang Tak Semarak Tahun Lalu

Kompas.com - 05/06/2017, 12:28 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat pada Ramadhan 1438 Hijriyah kali ini. Dibanding Ramadhan sebelumnya, penjualan baju untuk lebaran cenderung turun.

Rendy (23) pedagang baju muslimah mengakui bahwa omzet penjualannya dari hari pertama puasa sampai saat ini terus naik. Hanya saja jika dibandingkan dengan penjualan tahun lalu, dagangannya cenderung sepi.

"Naik terus. Tapi jujur lebih bagus tahun lalu. Pagi ramai pembeli, siang agak kurang," kata pedagang asal Jakarta tersebut, Senin (5/6/2017).

Menurut Rendy, kebanyakan pelanggannya dari luar Jawa. Misal dari Makassar. Para pembeli tersebut biasanya memborong baju gamis dan koko. Mereka biasa datang ke toko atau pesan secara online, melalui WhatsApp atau BBM.

Ia mengaku tidak merugi dengan banyaknya baju Lebaran yang dijual di toko-toko online. Bahkan sebaliknya, ia merasa diuntungkan dengan hal itu.

"Ada yang beli terus dijual online. Malah ngebantu, mereka ambil barang dari kita," kata Rendy yang sudah bergadang di Pasar Tanah Abang sejak 2010 lalu tersebut.

Sepinya penjualan tahun ini juga dirasakan oleh Sahril, pedagang baju gamis dan baju koko lainnya. "Ramai tahun lalu. Dulu pas barengan tahun ajaran baru," kata dia.

Soal banyaknya lapak penjual baju secara online, Sahril justru mengatakan tak sedikit pelanggannya yang membeli baju di tokonya kemudian mereka jual lagi secara online. jadi, dia merasa diuntungkan dengan maraknya penjualan online. 

Yodi, pedagang baju koko lain, juga mengatakan bahwa penjualan baju secara online melalui istagram atau e-commerce menguntungkan toko tempat ia bekerja.

"Ada kenaikan sedikit. Kalau tahun lalu kurang tahu. Ada yang beli dijual lagi secara online itu ngebantu," kata Yodi.

Sementara itu Ardi (38), pedagang mukena, juga mengatakan bahwa tahun ini omzetnya turuh jauh dibanding tahun lalu. Ia mengakui ada penurunan daya beli masyarakat.

"Tahun lalu lebih bagus. Tahun ini kurang penjualan, menurun, orang-orang daerah kurang, seperti dari Sulawesi, Makassar," kata Ardi.

Ardi yang mengaku sudah berjualan di pasar Tanah Abang selama 10 tahun itu berujar, biasanya dulu di pagi hari dagangannya sudah habis terjual. Namun, untuk tahun ini hal tersebut tak terjadi.

"Pagi tuh ramai jam 06.00-08.00 WIB. Nah biasa habis jam segitu. Tahun ini sama saja harganya dibanding dulu. Cuma daya beli masyarakat turun," ujar pedagang asal Sumatera itu.

Ia menambahkan, ia justru sangat terbantu dengan banyaknya pedagang baju secara online. Karena tak sedikit pedagang itu yang mengambil barang dagangan dari tokonya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com