Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fit and Proper Test" Ketua OJK, Ini yang Dipaparkan Wimboh Santoso

Kompas.com - 05/06/2017, 12:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wimboh Santoso menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di hadapan Komisi XI DPR RI.

Wimboh dicalonkan sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK. Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut menyampaikan paparan bertajuk Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Pembangunan Berkeadilan.

Menurut dia, stabilitas sistem keuangan harus mempertimbangkan sinergi dan bisa memberikan rangsangan pembangunan ekonomi berkeadilan.

"Kami akan menjaga stabilitas sistem keuangan. Ada beberapa dinamika yang harus diperdalam dan dimonitor agar tidak terjadi risiko sistemik," kata Wimboh di Gedung DPR/MPR, Senin (5/6/2017).

Di samping itu, Wimboh juga menyatakan pentingnya pemetaan tantangan dinamika sektor jasa keuangan. Ini dilakukan agar memperoleh gambaran terkait kebijakan yang perlu diambil ke depan.

Pun Wimboh menyoroti integritas pengawasan. Wimboh menyatakan jika terpilih, maka pihaknya akan sinergi dengan kebijakan pemerintah agar terjadi alur kebijakan yang sinkron.

"Bukan hanya OJK tapi juga terhadap kebijakan instansi pemerintah lainnya. Terutama fiskal dan moneter serta sektor riil yang dikeluarkan," ungkap Wimboh.

Di samping itu, Wimboh juga menyoroti pentingnya faktor pendukung internal dan dukungan masyarakat. Hal ini terkait dengan edukasi dan perlindungan konsumen.

(Baca: "Fit and Proper Test" Calon Pimpinan OJK Dimulai Hari Ini)

Kompas TV Panitia Seleksi Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akhirnya membuka calon kandidat petinggi OJK. Hingga penutupan pendapaftaran pada 2 Februari lalu, tercatat 882 orang telah mendaftar. Dari jumlah tersebut, calon yang lolos ke tahap kedua mencapai 107 orang. Kursi petinggi OJK memang sangat menggiurkan. Tidak hanya pelaku jasa keuangan yang mendaftar, tapi para akademisi hingga politisi juga turut mendaftar. Yang menarik, separuh pendaftar justru merupakan kaum muda. Kalangan profesional lembaga keuangan memang mendominasi kandidat dengan jumlah hingga 40 orang. Namun, dua kandidat dari yang merupakan politisi di dewan perwakilan juga turut lolos. Selain ketua Komisi XI DPR, dari Partai Golkar Melchias Markus Mekeng, politisi PDI-P, Andreas Eddy Susetyo juga turut meramaikan bursa calon dewan komisioner OJK. Namun, menjadi komisioner OJK tidaklah mudah. Pasalnya, lembaga ini mengawasi lembaga dengan aset hingga ribuan triliun rupiah. Lembaga ini meliputi bank, asuransi, dana pensiun, hingga para emiten di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, masyarakat juga diajak memberi masukan. Menjadi komisioner OJK memang tidak bisa bermodalkan niat semata. Integritas yang tinggi juga mutlak dimiliki para kandidat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com