Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sigit Pramono Lebih Pilih Merger Ketimbang "Holding" Bank BUMN

Kompas.com - 05/06/2017, 21:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sigit Pramono menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) sebagai calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Di hadapan Komisi XI DPR RI, Sigit menyatakan siap membantu proses percepatan konsolidasi bank-bank milik negara.

Menurut Sigit, Indonesia membutuhkan satu bank yang memiliki kemampuan mumpuni untuk bersaing dalam tataran regional. Ini berkaca dari kondisi pasar Indonesia dan persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Sigit menjelaskan, negara-negara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, perbankannya menduduki peringkat 10 besar di kawasan Asia Tenggara. Adapun Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri berada pada peringkat peringkat 10 dan 11.

"Padahal kita ingin bangun infrastruktur yang butuh kredit perbankan yang besar. Alhasil, banyak infrastruktur yang dibiayai bank asing. Tantangannya adalah perbesar bank kita dengan konsolidasi perbankan," kata Sigit di Gedung DPR/MPR, Senin (5/6/2017).

Sigit menyatakan, apabila dirinya terpilih sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK, ia akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan berbagai instansi terkait lainnya dalam mempercepat pembentukan holding BUMN perbankan.

Sigit pun mengusulkan konsolidasi perbankan jika dimungkinkan, tidak melalui konsep holding, melainkan langsung menggunakan konsep merger. "Saya pribadi, saya lebih memilih langsung merger daripada holding," ujarnya.

Bila itu tidak dimungkinkan, maka Sigit mengusulkan untuk menyatukan lini bisnis yang selama ini dilakukan di masing-masing perbankan.

Ia memberi contoh, selama ini bank-bank BUMN menggarap sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut Sigit, akan lebih efisien apabila sektor itu digabung ke BRI. Sebab, bank pelat merah itu selama ini sudah dikenal sebagai spesialis UMKM. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com