Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Trump Dukung Isolasi Qatar?

Kompas.com - 07/06/2017, 12:00 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendukung langkah Arab Saudi dan para sekutunya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Dukungannya tersebut diungkapkannya melalui kicauan-kicauan dalam akun Twitter-nya.

Sumber Reuters yang juga Pejabat Senior Gedung Putih mengatakan, Trump menekankan persatuan negara-negara Teluk dalam perbincangan terakhirnya melalui sambungan telepon bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz.

"Pesannya (Trump) bahwa kita perlu bersatu memerangi ekstrimisme dan pendanaan teroris. Hal itu penting agar negara-negara teluk dapat bersatu, damai, dan aman," kata dia.

Meskipun Trump berbahagia atas langkah Arab Saudi dan negara sekutunya, Amerika Serikat memiliki pangkalan militer terbesar di Qatar.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon pada Selasa (6/6/2017) menyebut, sebanyak 8.000 personel militer ditempatkan di Al-Udeid, Qatar, sebagai komitmen mewujudkan keamanan regional.

Adapun Al-Udeid Qatar merupakan pangkalan udara terbesar milik Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Kicauan Trump di akun Twitter-nya memunculkan peluang untuk menenangkan pergolakan antara Arab Saudi dan Qatar.

Pasalnya, Qatar sangat penting untuk kepentingan militer Amerika Serikat. Namun, di sisi lain, hubungan diplomatik dengan Qatar terisolasi.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan Pemerintah Qatar untuk memperbaiki situasi politik yang memanas ini. Contohnya seperti menghentikan dukungan kepada kelompok militan, Hamas.

"Kami memutuskan untuk membuat semua ini jelas," kata Al-Jubeir.

Keputusan ini akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di Qatar. Perdagangan beberapa komoditas seperti minyak mentah, logam, dan makanan akan terganggu. Penduduk Qatar pun berbondong-bondong berbelanja ke supermarket untuk menimbun pasokan makanan.

Sebab, Qatar tak akan lagi mendapat impor makanan. Perusahaan pelayaran terbesar di dunia, Maersk Line, tak lagi mengirim dan menerima barang dari maupun ke Qatar. Pasalnya, akitivitas tersebut biasanya melalui Pelabuhan Jebel Ali di Uni Emirat Arab.

Kini, Jordan juga ikut mengisolasi Qatar. Mereka memanggil perwakilan mereka di Qatar untuk kembali ke Jordan dan mencabut lisensi Al-Jazeera TV.

Sebelumnya, Trump berkicau melalui akun Twitter nya mengenai pemutusan hubugan diplomatik Qatar oleh beberapa negara Timur Tengah.

"Sangat senang mengetahui kunjungan ke Arab Saudi menemui Raja dan 50 negara lain membuahkan hasil," kata Trump lewat akun Twitter-nya.

"Mereka berjanji akan mengambil langkah keras terhadap pendanaan ekstremisme dan semua menunjuk Qatar. Mungkin ini akan menjadi awal berakhirnya horor terorisme," kataTrump.

Pada Senin (5/6/2017), Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir mengumumkan langkah memutus hubungan dengan Qatar dan memutus semua perbatasan dengan negeri itu.

Mereka menuduh negeri kecil tersebut menampung kelompok-kelompok ekstrem dan mendukung agenda Iran, musuh bebuyutan Arab Saudi.

Hubungan Qatar dengan tetangga-tetangganya memang tak terlalu baik tetapi langkah Arab Saudi ini sangat mengejutkan. Para pengamat khawatir krisis diplomatik ini akan menambah ketidakstabilan kawasan yang terus bergolak itu.

(Baca: Krisis Diplomatik Qatar Ancam Perdagangan Minyak Mentah Hingga Pangan)

Kompas TV 7 Negara Putus Hubungan Diplomatik dengan Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com