Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Tak Cepat Tukar Uang ke Bank, Tidak Mendapat Uang NKRI Baru

Kompas.com - 07/06/2017, 14:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda ingin menukarkan menukarkan uang tunai pecahan kecil ke bank dengan uang NKRI baru tahun emisi 2016, jika tidak cepat Anda harus bersiap kecewa.

Pasalnya, Bank Indonesia (BI) hanya menyediakan uang tunai sebesar Rp 70 triliun uang NKRI baru tahun emisi 2016 dari total Rp 200 triliun untuk kebutuhan penukaran jelang Lebaran 2017. Artinya, sebanyak Rp 130 triliun masih merupakan uang NKRi tahun emisi 2014.

"Tapi semua uang yang disalurkan merupakan uang yang baru dicetak," kata Sugeng, Deputi Gubernur BI dalam pemaparannya di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).

(Baca: Banyak ATM Tak Gunakan Uang NKRI Baru, Ini Kata Gubernur BI)

Di Yogyakarta, salah satu bank swasta juga sudah kehabisan stok uang NKRI baru dan saat ini hanya melayani penukaran uang pecahan kecil untuk tahun emisi 2014. Yakni Bank Muamalat.

Ketika dikonfirmasi ke Bank Muamalat pusat, pihak bank beralasan bahwa jumlah uang pecahan kecil yang bisa ditukarkan diatur jumlahnya oleh BI. Batasan jumlah tergantung pada proyeksi kebutuhan setiap cabang bank.

BI lalu memutuskan apakah bisa memberikan seluruh proyeksi atau sebagian, tentunya juga dengan pertimbangan BI bahwa cabang atau bank tersebut juga masih memiliki uang layak edar, sehingga belum tentu seluruh proyeksi cabang diberikan.

"Cabang yang ditunjuk oleh BI sebagai perwakilan BI untuk penukaran uang, di-support sehari Rp 100 juta untuk penukaran uang baru," kata Wita Hanayori, Head of Operation PT bank Muamalat Tbk, kepada Kompas.com, Rabu (7/6/2017).

Prinsip Ekonomi

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk juga menjelaskan mengapa uang NKRI baru tahun emisi 2016 belum banyak beredar.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, peredaran uang baru pada dasarnya mengikuti prinsip ilmu ekonomi.

"Yaitu kalau uang baru diedarkan tanpa menarik uang lama adalah pertambahan jumlah uang beredar. Artinya sekarang satu lembar uang yang sudah tidak layak edar ditukarkan dengan satu lembar uang baru," jelas Rohan di Plaza Mandiri, Selasa (30/5/2017) malam.

Rohan mengungkapkan, seberapa lama uang yang sudah tak layak edar ditarik peredarannya dan diganti dengan uang baru tergantung beberapa kondisi. Ia menyebut antara lain kondisi uang yang sudah rusak atau sangat kumuh.

Rohan menyatakan, pihaknya tidak bisa menentukan jenis uang yang diedarkan atau yang ada di dalam mesin ATM. Hal ini adalah wewenang bank sentral.

Menurut Rohan, uang yang diperoleh perbankan dari bank sentral dapat dikatakan acak. Artinya, bisa saja bank memperoleh uang NKRI tahun emisi 2016 yang teranyar atau uang yang sudah beredar lebih dulu.

(Baca: Bank Indonesia: Kabar Uang NKRI Palsu, "Hoax"!)

Kompas TV Para pedagang di Demak, Jawa Tengah, resah karena maraknya uang palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com