Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Dorong "Broodstock Center" Perbaiki Kualitas Udang Vaname

Kompas.com - 08/06/2017, 15:27 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem-Bali sebagai satu satunya Broodstock Center Udang Vaname nasional dituntut untuk terus memperbaiki kualitas induk udang vaname nusantara, guna menjamin performa benih sehingga tidak kalah bersaing dengan induk hasil importasi.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, menegaskan hal tersebut saat meninjau langsung instalasi broodstock center udang vaname di Bugbug Karangasem Bali pekan ini.

Slamet menekankan pentingnya perbaikan breeding program sesuai protokol yang ada, guna menjamin kualitas induk dan benih yang memiliki respon yang baik. Dirinya menggambarkan, untuk menyimpulkan bahwa induk dan benih yang dihasilkan berkualitas, indikasinya yaitu dengan melihat tren permintaan di tingkat pengguna.

“Jika tren permintaan induk maupun benih meningkat di tingkat pengguna, artinya kualitas induk dan benih yang kita hasilkan sudah baik,” kata Slamet.

Kendati demikian, Slamet menilai broodstock center BPIU2K sudah mengalami banyak kemajuan jika dibandingkan beberapa tahun ke belakang.

“Kalau melihat performa terkait pertumbuhan, ketahanan terhadap penyakit, dan sifat adaptif dengan lingkungan, saat ini vaname nusantara sudah bisa dikatakan sejajar dengan produk dari induk impor. Tinggal tingkat keseragaman yang akan terus kita tingkatkan hingga mencapai 100 persen dengan memperketat proses seleksi benih calon induk,” jelas Slamet.

Bebas virus

Kepala BPIU2K Karangasem, Gemi Triastutik dalam keterangannya membenarkan bahwa saat ini performa induk dan benih yang dihasilkan menunjukkan tren yang lebih baik dan mendapat respon positif dari para pembudidaya pengguna.

“Kami bisa jamin bahwa Induk dan benih yang keluar telah bebas virus,” tegasnya.

Menurutnya, dalam rangka pemuliaan induk, saat ini BPIU2K Karangasem memiliki 42.578 calon induk, yaitu calon induk udang vaname sebanyak 12.578 ekor, dan calon induk vaname nusantara generasi ke-5 (VN-G5) sebanyak 30.000 ekor.

Adapun jumlah Induk sekitar 875 ekor induk, masing-masing untuk induk vaname (dari 4 sumber genetic) sebagai bahan pemuliaan induk galur murni tumbuh cepat sebanyak 400 ekor; induk vaname hasil impor dari Konabay sebagai sumberdaya genetic untuk seleksi individu dan famili sebanyak 225 ekor; dan induk vaname nusantara (VN-G5) sebagai sumberdaya genetic hasil seleksi family sebanyak 250 ekor.

Melalui perbaikan breeding program, saat ini performa induk hasil pemuliaan yang dihasilkan khususnya vaname nusantara (VN-G5) telah membaik.  

“Jika awalnya Survival rate (SR) benih hanya dapat kisaran 3-5 persen, kini telah mencapai kisaran 30-50 persen. Di samping itu  respon ditingkat pengguna juga cukup baik. Ini terbukti dengan distribusi permintaan baik induk maupun benih yang semakin luas ke berbagai daerah. Jika dibanding tahun-tahun sebelumnya permintaan naik 30-50 persen,” ungkap Gemi.

Ditambahkan Gemi, sepanjang 2017, setidaknya sebanyak 9,5 juta ekor produksi benih telah terdistribusi untuk mensuplai kebutuhan benih antara lain di Propinsi Bali, Bangkalan, Sumbawa, Kota Kendari, Papua, Makassar, Takalar, bahkan ada permintaan ekspor ke Timor Leste.

Sementara jumlah induk yang terdistribusi sebanyak 41.468 ekor untuk memenuhi permintaan panti benih yang tersebar di Situbondo, Probolinggo, Tuban, Cilacap, Jepara, Makassar, Gorontalo, dan Lampung.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com