JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR kembali menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon komisioner OJK. Nama pertama yang diuji yakni Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara.
Sesuai jabatan yang ia lamar yakni Anggota OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta dua bidang tersebut. Salah satunya ia ingin agar pengetahuan literasi keuangan ditanamkan sejak dini kepada masyarakat.
"Untuk menengah panjang bisa memasukan literasi keuangan ke kurikulum sekolah. Tetapi juga yang basic aaja. Misalnya apa sih manfaat menabung," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Hasil survei yang dilakukan OJK menunjukkan bahwa tingkat literasi atau pemahaman masyarakat Indonesia tentang produk jasa keuangan hanya 21,8 persen.
Padahal berdasarkan standar Bank Dunia, suatu negara dianggap memiliki sektor keuangan yang bagus jika tingkat literasi masyarakatnya terhadap produk keuangan minimal 30 persen.
Selain bidang edukasi, Tirta juga fokus di bidang perundingan konsumen. Salah satu langkah yang harus dilakukan tutur ia yakni sosialiasi call center OJK.
Saat ini tutur ia, banyak masyarakat yang ditawari produk keuangan hanya dengan disuruh paraf atau foto copy KTP, dan tandatangan tanpa diberitahu detail apa yang ditawarkan.
"Kita harus beritahu masyarakat jangan tanda tangan sebelum membaca sebelum mengerti dan tahu hak-hak dan kawajiban konsumen," kata Tirta.
Tirta sendiri bersaing dengan satu calon lain untuk memperebutkan Anggota OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen. Ia adalah Rektor Universitas Paramadina periode 2014-2018 yakni Firmanzah.
(Baca: Dua Calon Komisioner OJK Tersisa Jalani Tes Kepatutan Hari Ini)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.