Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Airbus: Krisis Qatar Adalah "Hard Brexit" untuk Produsen Pesawat

Kompas.com - 09/06/2017, 12:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

KOMPAS.com - Menghangatnya situasi diplomatik di Qatar membuat industri penerbangan di kawasan Teluk terganggu. Pimpinan Airbus Group, angkat bicara mengenai kekhawatirannya pada ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah. 

Dikutip dari Reuters, Chief Executive Officer (CEO) Airbus Tom Enders mengatakan bahwa konflik di Qatar ini sebagai peringatan terjadinya "hard Brexit" pada operasional produsen pesawat terbang Inggris.

"Banyaknya gangguan dalam bangsa atau pasar, menjadi alasan utama kami untuk lebih fokus," kata Enders.

Merujuk pada blokade penerbangan Qatar oleh Arab Saudi dan sekutunya, Enders berharap konflik tersebut tak menjadi konflik berkepanjangan.

"Ini masalah yang berkembang pada industri kami dan banyak industri lainnya. Kami berharap, gangguan-gangguan ini tidak berkembang menjadi konflik yang berkepanjangan," kata Enders.

Dia mengatakan, gangguan berkepanjangan dapat membuat Qatar menunda pembelian serta pengiriman pesawat terbang dari Airbus dan Boeing.

Airbus sebagai produsen pesawat terbang terbesar kedua setelah Boeing diperdebatkan, karena terlalu bergantung pada Timur Tengah.

"Saya berpikir, kawasan ini akan menjadi sangat penting dan relevan, bahkan memungkinkan untuk menghitung beberapa konsolidasi. Tidak ada yang mau (konflik) ini jadi berkepanjangan," kata Enders.

Enders pernah berbicara singkat saat hasil jajak pendapat yang mengejutkan mengenai kegagalan Perdana Menteri Britania Raya Theresa May untuk mempertahankan kekuasaannya.

Beberapa perusahaan menyebut situasi tersebut dengan "Hard Brexit", saat diterapkannya tarif perdagangan.

"Pemerintah Inggris memberi perhatian kepada pentingnya industri kedirgantaraan dan sangat menyadari apa yang dipertaruhkan," kata Enders.

(Baca: Giliran Maskapai Maroko Batalkan Penerbangan ke Qatar)

Kompas TV Smith: Konflik Negara Arab-Qatar Berujung Krisis Penerbangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com