Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ralali.com Bidik Ceruk Bisnis "Marketplace" untuk Kulakan Barang

Kompas.com - 09/06/2017, 20:01 WIB
Amir Sodikin

Penulis

"Dia coba teh itu dan suka, sepulangnya ke Dubai, dia pingin beli banyak karena terkait ongkos kirim. Akhirnya turis tadi kulakan dari Ralali dan kemudian di negara asalnya akhirnya ikut menjual produk teh pelangsing," kata Ranu.

Penjual atau seller biasanya dari manufaktur. Sedangkan buyer atau pembeli dari retailer dan reseller besar, UMKM, dan individu. "Sebanyak 80 persen lebih ke UMKM dan reseller, sisanya end user," kata Ranu.

Tahun ini, ada lonjakan volume transaksi mencapai 890 persen. Kategori yang diminati adalah komputer dan komunikasi.

Lalu dari mana Ralali mendapatkan keuntungan? Ranu mengatakan, keuntungan berasal dari member premium atau superseller yang mau membayar lebih untuk sejumlah fitur unggulan, misalnya mendapatkan tempat listing di halaman depan.

Secara umum, penjual reguler dan pembeli bisa mendaftar gratis di Ralali. "Kami seperti mal, pengunjung gratis datang, bahkan penjual reguler juga gratis berdagang, kecuali kalau dia menginginkan lebih maka harus membayar untuk menjadi member premium," kata Ranu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com