KOMPAS.com - Ketika PM Inggris Theresa May mengajak adanya percepatan pemilu di April, di Perancis, calon presiden Emannuel Macron diestimasi akan memenangkan pemilu dan melalui mayoritas parlemen.
Tujuh minggu kemudian, May kehilangan mayoritas suara di parlemen. Sementara Macron sepertinya akan memenangkan suara mayoritas parlemen dan menjadi presiden dengan dukungan suara terbesar sejak pemilihan presiden Charles de Gaulle di 1968.
Pimpinan Uni Eropa khawatir kekalahan PM May akan menunda negosiasi pemisahan Inggris dari Uni Eropa yang seharusnya dimulai pada bulan ini. Dengan demikian, kekalahan May juga menguatkan risiko gagalnya negosiasi, dan ketidakpastian menghantui Uni Eropa sepanjang pekan ini.
Perhatian juga difokuskan pada pemilu legislatif Perancis yang berlaku dua ronde, yakni pada Minggu lalu dan 18 Juni 2017 mendatang.
Prediksi bisa saja salah, tentu saja, berkaca dari kasus PM May. Tapi jika Macron tidak sukses membangun kolaborasi dengan oposisi, dia akan memimpin negara dengan penuh tekanan dan tidak banyak bantuan tersedia.
Perekonomian Perancis saat ini sudah berakselerasi tumbuh. Pada Jumat lalu, bank sentral Perancis mengatakan perekonomian negara ini diestimasi akan naik 1,4 persen atau naik tipis dari prediksi sebelumnya.
Bank sentral juga mengatakan bahwa Perancis masih dalam bahaya melebihi target defisit anggaran Uni Eropa, dengan prediksi kelebihan hingga 3,1 persen, sementara prediksi Uni Eropa 3,0 persen dan prediksi pemerintah sebelumnya 2,8 persen.
Akan ada audit anggaran di bukan depan. PM Edouard Phillipe mengatakan dia khawatir hal ini merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya.
Inflasi menjadi hal yang dikhawatirkan banyak pihak pasca pemilu Inggris yang mengejutkan hasilnya. Hal ini terjadi paska upaya pemisahan ekonomi Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.