Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif untuk Lebaran

Kompas.com - 13/06/2017, 08:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Loko dan AC buatan sendiri

Bagian penting kereta, boogie, sudah sepenuhnya dapat dibangun oleh BUMN yang pabriknya ada di Madiun itu, kecuali mungkin roda dan peredam kejut udara. Harga boogie impor bisa 85.000 dollar AS satu buah, tetapi produk INKA hanya 40.000 dollar AS. Peredam kejut berupa tabung udara yang berbentuk seperti roda mobil itu masih diimpor karena produksi kereta dengan boogie demikian tidak banyak, sehingga kalaupun dipabrikasi, skala ekonominya kecil.

Demikian pula mesin pendingan udara, anak perusahaan PT INKA, Icond, berhasil membuat perangkat pendingin udara dengan bahan lokal dan terbukti andal. Dengan TKDN tinggi, ujung-ujungnya harganya pun bisa ditekan sampai hampir separuhnya dibanding harga AC impor karena AC Toshiba untuk kereta api harganya Rp 900 juta sementara produksi ICOND (INKA Air Condition) hanya dibanderol Rp 600 juta.

Beberapa lokomotif CC 300 diesel hidrolik berkekuatan 2.000 tenaga kuda (HP) pesanan Kementerian Perhubungan, di luar mesin buatan Caterpilar dan transmisi buatan VOITH, semua dibuat di dalam negeri. Hasil akhirnya, harganya bisa bersaing hampir 50 persen dibanding jika diimpor langsung.

Kehebatan lokomotif INKA ini antara lain mampu menerjang banjir sampai ketinggian tertentu. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh lokomotif-lokomotif diesel elektrik karena banjir akan melumpuhkan hubungan listrik dari generator mesin ke traksi motor akibat terkena air. Dengan CC 300 INKA, rangkaian kereta yang ditariknya lebih menguntungkan karena tidak perlu ada kereta pembangkit listrik, cukup dipasok lokomotif.

Menggerakkan ekonomi lingkungan, INKA memesan komponen-komponen sampai peredam spiral, tempat duduk yang dapat diputar dan direbahkan, ke anak dan cucu perusahaan selain ke industri sekitar Madiun. Padahal, kereta mewah kelas eksekutif pertama buatan INKA, kelas Argo pada tahun 1995, kursinya saja diimpor dari Taiwan yang harganya sekarang bisa di atas Rp 50 juta per set.

Saking bagusnya, mantan Menparpostel mendiang Joop Ave memuji Argo Anggrek sebagai "Seven four seven on the ground", membandingkannya dengan pesawat jumbo jet Boeing 747. Saat itu memang B-747 menjadi pesawat terbesar dan termewah di dunia, yang saat ini sudah tersaingi oleh Boeing 777 dari segi kemewahan dan oleh Airbus A 380 dari segi kapasitas yang dapat memuat 800 orang penumpang kelas ekonomi.

Membuat lokomotif diesel hidrolik yang anti-banjir saja PT INKA mampu, apalagi "hanya sekadar" kereta penumpang. Bangladesh sudah mengoperasikan 250 kereta penumpang buatan INKA sejak awal tahun ini, disusul segera oleh 50 kereta pesanan pasti, selain 200 kereta lagi yang pesanannya menunggu diteken Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank – ADB) sebagai penyandang dana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com