Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Masyarakat atas Tarif Listrik yang Kian Mencekik..

Kompas.com - 14/06/2017, 20:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Hal senada juga diungkapkan oleh Indah Pujiati, warga Jalan BB Cipinang Muara III, Jatinegara, Jakarta Timur. Indah merupakan konsumen 900 VA.

"Aku sehari-hari listriknya pakai token. Biasanya Rp 50.000 bisa digunakan 10 hari, sekarang cuma 4 hari," kata Indah.

Indah merasa tarif listrik sudah naik sejak bulan Mei. Dalam kegiatan sehari-hari, Indah menggunakan kulkas dan televisi. Kemudian dia juga memiliki AC, namun hanya dipakai sekali dalam seminggu.

"Harapannya supaya saya tetap dapat subsidi. Wong cilik saya, gaji pas-pasan," kata Indah yang bekerja sebagai office girl sebuah perusahaan swasta tersebut.

Adapun pemerintah mencabut subsidi pelanggan listrik 900 VA, karena kebanyakan merupakan warga kelas menengah. Di Indonesia, total pelanggan listrik 900 VA ada 22,9 juta rumah tangga.

Namun berdasarkan kajian dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), hanya 4,1 juta pelanggan dinilai layak mendapatkan subsidi. Sisanya, 18,8 juta pengguna listrik 900 VA merupakan rumah tangga mampu sehingga tidak berhak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Pelanggan inilah yang subsidinya dicabut. Mereka yang dicabut subsidinya disebut-sebut memiliki mobil, usaha kos-kosan, dan lain-lain. Salah satu usaha kos-kosan yang menggunakan daya listrik sebesar 900 VA berada di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan.

Seorang penghuni kos-kosan di sana, Zak, mengaku kecewa karena token listrik semakin berkurang.

"Masa saya beli token listrik Rp 50.000 isinya cuma 32 kwh, biasanya 55 kwh. Kemarin sempat turun jadi 48 kwh dan turun lagi sampai 32 kwh," kata karyawan swasta yang bekerja di kawasan Kalibata tersebut.

Biasanya, token listrik sebesar Rp 50.000 dapat digunakan lebih dari satu bulan. Namun, kini dayanya semakin berkurang dan tiap bulan harus isi ulang berkali-kali. Di sisi lain, dia mengakui, bahwa kos-kosan tempat tinggalnya tak layak mendapat subsidi pemerintah.

"Ya tapi kan gue rakyat. Apalagi kos-kosan gue letaknya di pinggir kali Ciliwung, rakyat banget kan itu," kata Zak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com