JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ekonomi Indonesia sekarang ini dinilai sudah cukup maju hingga diberikan predikat laik investasi oleh sejumlah lembaga pemeringkat internasional.
Yang teranyar, lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor (S&P) memberikan Indonesia label investment grade atau layak investasi.
Meningkatnya rating Indonesia ini tentu saja disambut positif oleh para pelaku bisnis, tidak terkecuali di bidang perhotelan.
Optimistis dengan angka pertumbuhan Indonesia, salah satu jaringan bisnis hotel lokal yakni Shakti Hotel membuka jaringan hotelnya di Jakarta. Sebelumnya, Shakti Hotel membuka bisnisnya di Bandung.
Direktur Hotel Shakti Jakarta Tommy Surianto mengatakan, tujuan penambahan jaringan Shakti Hotel terutama untuk menambah kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pariwisata.
Selain menargetkan untuk wisatawan, Shakti Hotel juga menargetkan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan bisnis di Jakarta.
"Dengan lokasinya yang strategis, salah satu tujuan dibangunnya Shakti Hotel di pusat kota Jakarta adalah untuk memudahkan pebisnis yang sedang melakukan perjalanan dinas di Jakarta dalam mencapai lokasi acaranya," ujar Tommy di Jakarta, melalui keterangan pers, Senin (12/6/2017).
"Serta, lebih mengenalkan wisata Jakarta kepada pebisnis maupun pelancong yang datang baik dari luar maupun dalam negeri yang ingin mengunjungi tempat-tempat yang iconic di Jakarta."
Sekadar informasi, Shakti Hotel Jakarta sebenarnya telah selesai dibangun dari bulan Februari 2017 dan telah menerima tamu sebanyak 3.000 orang hingga akhir Mei kemarin. Tarif kamar per malam juga ramah di kantong, yakni antara Rp 150.000 hingga Rp 799.000 per malam.
Shakti Hotel juga dilengkapi dengan restoran yaitu, Olifant Resto, yang menyediakan menu Asia dan Barat.
Bertumbuh
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata menargetkan tambahan tiga juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun ini. Dengan demikian, target total wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia menjadi 15 juta orang.
Hal ini akan jadi angin segar bagi bisnis perhotela tanah air. Dari target tersebut, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebelumnya mengestimasi industri hotel nasional diperkirakan bisa tumbuh 10 persen di 2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.