JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (AP II) menjelaskan terjadinya keterlambatan (delay) penerbangan sejumlah maskapai di terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta di Cengkareng pada Selasa (13/6/2017).
Menurut AP II, delay penerbangan yang terjadi di disebabkan ditutupnya satu runway menyusul peristiwa pecah ban pesawat Malaysia Airlines MH 725.
(Baca: Terminal 3 Gangguan Listrik, 30 Penerbangan Garuda Indonesia "Delay")
Dengan demikian, pihak AP II membantah kabar yang menyebutkan delay terjadi karena banjir di runway dan taxiway. Selain itu, runway dan taxiway maupun apron di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki sistem drainase yang sangat baik.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Menurut dia, yang menjadi viral di media sosial adalah foto genangan air di loading dock Terminal 3.
Loading dock tersebut tidak ada hubungannya dengan sisi bandar udara karena lokasinya berada di dekat gedung parkir kendaraan.
Namun, di media sosial, gambar itu disandingkan dengan foto ban pesawat tergenang air di apron Golf 71, 72, dan 73. Padahal, genangan tersebut dapat dikeringkan dalam waktu 20 menit.
"Genangan di loading dock pun dapat dikeringkan dalam waktu cukup singkat," jelasnya, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/6/2017) malam.
Awaluddin menegaskan delay yang terjadi karena ditutupnya runway utara selama 1 jam lebih sehingga pergerakan dan pergantian pesawat menjadi terkendala.
"Tidak benar delay terjadi karena banjir. Kemudian juga isu banjir ini dikait-kaitkan sebagai penyebab peristiwa Malaysia Airlines MH 725, saya katakan itu tidak benar," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.