Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Tarif Listrik Naik atau Penghapusan Subsidi untuk Keluarga Mampu?

Kompas.com - 16/06/2017, 07:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorMuhammad Fajar Marta

Berdasarkan data TNP2K, seluruh rumah tangga daya 450 VA yakni sebanyak 23 juta masih tergolong miskin sehingga tetap berhak mendapatkan subsidi listrik.

Namun, pada rumah tangga daya 900 VA, dari 23 juta rumah tangga, hanya 4,05 juta yang merupakan rumah tangga miskin yang berhak mendapatkan subsidi. Sementara 19 juta rumah tangga lainnya bukan tergolong rumah tangga miskin sehingga tidak berhak mendapatkan subsidi.

Sembilan belas juta rumah tangga daya 900 VA inilah yang subsidinya dihilangkan sehingga harus membayar listrik sesuai tarif keekonomiannya.

Selain rumah tangga tidak mampu, pemerintah juga tetap memberikan subsidi listrik untuk kegiatan sosial, industri mikro dan kecil, serta kantor-kantor pemerintah.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, kebijakan subsidi tepat sasaran sebenarnya telah dilaksanakan mulai 1 Januari 2017. Penyesuaian tarif listrik untuk 19 juta rumah tangga mampu berdaya 900 VA dilakukan secara bertahap sebanyak 3 kali per 2 bulan.

Penyesuaian terakhir akan dilakukan pada 1 Juli 2017 dengan tarif listrik telah mencapai level keekonomiannya.

Jadi, penyesuaian tarif tidak dilakukan secara langsung dari Rp 586/kwh menjadi tarif keekonomian. Penyesuaian dilakukan bertahap. Pada Januari - Februari 2017 misalnya, tarif hanya disesuaikan dari Rp 586/kwh menjadi Rp 774/kwh.

Lalu pada Maret – April 2017, disesuaikan lagi dari Rp 774/kwh menjadi Rp 1.023/kwh. Setelah itu baru disesuaikan menjadi tarif keekonomian.

Dengan penghapusan subsidi untuk rumah tangga mampu 900 VA, pemerintah bisa menghemat dana lebih dari Rp 20 triliun. Dana tersebut nantinya akan dipakai untuk program pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com