"Bagaimana pelayanan kesehatan yang dberikan oleh BUMN maupun anak BUMN ini dapat diseragamkan. Dapat dioptimalkan untuk kebutuhan karyawan BUMN maupun masyarakat luas, dan memberikan pelayanan terbaik," kata dia.
Rini mengatakan, dari 78 RS milik BUMN, baru separuhnya yang bergabung dalam IHC. Alasan enggan bergabung IHC lantaran terbiasa sendiri menjalankan operasional RS.
"RS BUMN masih banyak yang belum bergabung IHC. Sinergi BUMN harus terjadi, BUMN milik bangsa. Karena negara punya bangsa dan rakyat. Jadi kita bertanggungjawab terhadap bangsa Indonesia," kata Rini.
"Kita harus mengejar keuntungan karena kalau tidak untung, tidak akan sustainable. Tapi jangan sampai kita meninggalkan masyarakat yang butuh dukungan kita. Karena mereka jadi tanggung jawab kita," kata dia.
Rini pun mengaku sedih lantaran masih banyak RS milik BUMN diketahui belum tergabung dalam IHC. Ia pun menargetkan, total 78 RS BUMN itu akhir tahun ini semuanya bisa bergabung di IHC.
"Ini yang saya ingin. Kita harus sama-sama memberikan kualitas yang baik, untuk bangsa dalam segala pelayanannya. Kalau masih ada yang belum, terus terang saya sedih. Kenapa kita tidak bisa bersatu," kata Rini.
"Saya enggak mau lihat lagi, sebelum akhir tahun semuanya (harus) masuk. Saya minta dukungan Menteri Kesehatan agar semua itu terjadi. Kalau kita melakukan fungsi kita dengan baik, saya yakin kita bisa membantu pelayanan kesehatan masyarakat luas," tutup Rini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.