Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik di 13 Bandara Kelolaan AP II Melonjak 9,7 Persen

Kompas.com - 23/06/2017, 11:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menggelar video conference dengan para general manajer 13 bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura II.

Ia mengaku senang lantaran mendapatkan kabar bahwa arus mudik di sejumlah bandara berjalan normal dan terjadi kenaikan jumlah penumpang 9,7 persen di bandara-bandara yang dikelola AP II.

"Pagi ini saya begitu bahagia," ujarnya di Posko Mudik Lebaran Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (23/6/2017).

Kenaikan penumpang angkutan udara itu dinilai cukup signifikan sebab jumlah pertumbuhan atau pergerakan pesawat hingga H-2 Lebaran mencapai 4,5-5 persen. Selain itu, Menhub juga gembira lantaran arus mudik di 13 bandara yang dikelola AP II masih berjalan kondusif.

Ia menilai kerja AP II sangat baik sehingga pelayanan kepada pemudik angkutan udara tetap optimal. Menurut Menhub, kondusifnya arus mudik di bandara tidak terlepas dari inovasi AP II.

Ia memuji AP II yang dekat dengan sosial media sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang jelas. Selain itu, BUMN pengelola bandara ini juga dinilai sukses menerapkan digitalisasi layanannya hingga menerapkan check in di luar tempat check in untuk mengantisipasi penumpukan penumpang terutama di Terminal 1 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pada H-3 Lebaran kemarin, jumlah penumpang angkutan udara yang melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai 208.000 penumpang.

Namun angka itu bukanlah yang tertinggi sebab diprediksi jumlah penumpang akan bertambah hingga mencapai 210.000-215.000 pada hari ini atau H-2 Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com