Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ransomware Petya, Virus Komputer Baru yang Luluh Lantakkan Kegiatan Bisnis di Dunia

Kompas.com - 29/06/2017, 10:32 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Sebuah serangan siber yang besar telah meluluh lantakkan kegiatan bisnis di dunia pada Rabu waktu setempat atau Kamis (29/6/2017) waktu Indonesia. Serangan virus komputer baru ini dipercaya menyerang Ukraina pertama kali sebelum menyebar ke seluruh dunia.

Serangan virus komputer baru ininmenyebabkan tidak beroperasinya komputer di operator pelabuhan milik Maersk, serta menyerang komputer di pabrik cokelat di Australia dan perusahaan oroperti milik bank Perancis BNP Paribas.

Perusahaan minyak terbesar Rusia, bank-bank di Ukraina serta firma multinasional sebelumnya terkena serangan virus ini pada Selasa waktu setempat. Serangan ini memperlihatkan betapa agresifnya para peretas atau hacker, dan bahwa setiap bisnis di dunia harus mengamankan jaringan komputernya.

Serangan virus komputer baru merupakan varian baru dari virus ransomware yang dinamakan Petya. Ransomware Petya ini meminjam sejumlah fitur kunci Ransomware WannaCry yang menyerang bulan lalu.

ESET, vendor antivirus yang berbasis di Bratislava, mengatakan 80 persen infeksi virus menyerang bisnis di Ukraina. Sementara Italia jadi negara kedua yang paling parah terkena serangan, sebanyak 10 persen.

Perusahaan pengapalan raksasa A.P. Moller-Maersk yang memiliki jaringan global, memiliki salah satu pusat logistik di Ukraina. Akibat serangan tersebut, komputer di pusat logistik tersebut tidak bisa mengakses order baru.

"Saat ini di jam ini kami tidak bisa mengambil order baru," kata Chief Commercial Officer Maersk Line Vincent Clerc melalui sambungan telepon ke Reuters di Rabu.

Sementara BNP Paribas enggan merinci dampak serangan ke mereka. Saat ini BNP Paribas memiliki sekitar 3.500 staf di 16 negara.m

"Serangan siber internasional mengenai anak usaha kami d8 bidang real estate. Sudah ada tindakan untuk mengantisipasinya," ujar pihak berwenang dari BNP Paribas.

Di Australia, serangan ransomware Petya menyerang pabrik cokelat Cadbury di Tasmania. Semua komputer pekerja mati.

Serangan Randomware Petya ini menyerang komputer yang menjalankan program Windows dari Microsoft Corp. Caranya, dengan mengenkripsi hard drive dan menulis ulang file yang dikenai. Serta, meminta "ransom" atau imbalan seharga 300 dollar Bitcoin untuk mengembalikan akses komputer.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com