JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia mengapresiasi kebijakan pemerintah Indonesia yang telah melakukan pengalihan subsidi listrik dan tidak menaikkan harga BBM di tengah kondisi minyak dunia yang belum stabil.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, kebijakan tersebut tepat dilakukan oleh pemerintah meskipun ketidakpastian harga energi terutama minyak dunia telah membuat harga eceran BBM saat ini di bawah harga ekonomi riil, sehingga pemerintah perlu menanggung beban.
Chaves melihat bahwa telah terjadi penurunan harga minyak dunia baru-baru ini di bawah 43 dollar AS per barel sehingga bisa mengurangi beban pemerintah. Namun demikian, ia tak memungkiri bahwa harga minyak dunia masih diliputi ketidakpasttelah terjadi penurunan harga minyak dunia baru-baru ini di bawah 43 dollar AS per barel sehingga bisa mengurangi beban pemerintah.ian
“Telah terjadi penurunan harga minyak dunia baru-baru ini. Pada saat yang sama, kami melihat bahwa 19 juta pengguna dari PLN akan dicabut subsidi listriknya. Dari situ kami melihat tren yang sangat positif untuk Indonesia dengan diiringi kualitas belanja yang membaik,” kata Chaves saat menghadiri acara Open House Idulfitri di rumah dinas Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jakarta, pekan lalu.
Soal keputusan pemerintah untuk mempertahankan harga BBM dan dampaknya terhadap anggaran negara, Chaves melihat bahwa kondisi fiskal Indonesia saat ini telah meningkat secara signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut dia, kerangka fiskal Indonesia telah jauh lebih solid sehingga dirinya memproyeksi negara akan mencatatkan pendapatan yang lebih baik.
“Seperti yang dikatakan oleh Menteri Keuangan dan banyak pengamat lainnya, defisit anggaran akan tetap di bawah 3 persen, kemungkinan antara 2,5 persen sampai 2,6 persen dari PDB tahun ini. Jadi, fiskal tertata dengan baik dan dikelola dengan baik,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: Bank Dunia apresiasi kebijakan energi Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.