Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ada Bulan Puasa dan Lebaran, Inflasi Juni 2017 Terkendali

Kompas.com - 03/07/2017, 21:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi indeks harga konsumen (IHK) bulan Juni 2017 tercatat sebesar 0,69 persen secara bulanan (mtm). Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi Juni 2017 terkendali, sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4 plus minus 1 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, inflasi IHK Juni 2017 tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi periode puasa dan lebaran tiga tahun terakhir sebesar 0,85 persen (mtm).

"Perkembangan ini tidak terlepas dari kontribusi positif berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah dan koordinasi yang kuat dengan Bank Indonesia dalam menghadapi lebaran," kata Tirta dalam pernyataan resmi, Senin (3/7/2017).

Berdasarkan komponen, inflasi yang terkendali terutama dipengaruhi inflasi volatile food (harga pangan bergejolak) yang lebih rendah dari pola historis dan inflasi inti yang juga tercatat rendah.

Sementara itu, inflasi kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah) tercatat cukup tinggi dipengaruhi penyesuaian tarif listrik tahap ketiga.

"Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK hingga Juni tercatat 2,38 persen (secara tahun kalender/ytd) atau secara tahunan mencapai 4,37 persen (secara tahunan/yoy)," ungkap Tirta.

Komponen volatile foods (VF) mengalami inflasi sebesar 0,65 persen (mtm), lebih rendah dari data historis periode lebaran dalam tiga tahun terakhir yang mencatat rata-rata inflasi 1,78 persen (mtm).

Komoditas cabai merah, bawang putih, dan cabai rawit tercatat mengalami deflasi.

Sementara itu, beberapa harga komoditas terutama ikan segar, bawang merah, daging ayam ras, pepaya, beras, dan daging sapi tercatat meningkat.

Secara tahunan, inflasi volatile food mencapai sebesar 2,17 persen (yoy).

Inflasi inti Juni 2017 tercatat 0,26 persen (mtm), lebih rendah dari historis inflasi inti periode Lebaran tiga tahun terakhir yang sebesar 0,40 persen (mtm).

Kenaikan harga barang dalam kelompok ini seperti emas perhiasan, kue kering berminyak, mie, nasi dengan lauk, dan baju muslim wanita masih cukup terkendali.

Inflasi kelompok inti semakin terkendali karena harga cat tembok dan mesin cuci tercatat menurun.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 3,13 persen (yoy). Inflasi administered prices pada Juni 2017 tercatat tinggi, yaitu 2,10 persen (mtm).

Inflasi administered prices bulan ini terutama disebabkan penyesuaian tarif listrik tahap ketiga untuk pelanggan pasca bayar daya 900 VA nonsubsidi.

Tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, dan tarif kereta api juga turut mendorong inflasi administered prices seiring peningkatan penggunaan angkutan periode lebaran.

Secara tahunan, inflasi administered prices mencapai sebesar 10,64 persen (yoy).

"Ke depan, inflasi akan tetap diarahkan agar tetap berada pada sasaran inflasi 2017, yaitu 4 plus minus 1 persen Untuk itu, koordinasi kebijakan Pemerintah di pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi terus diperkuat," tutur Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Miliar untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com