Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darmawan Zaini

Anggota Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) dan Chief Technology & Product Officer UangTeman

Analisis Data dalam "Fintech"

Kompas.com - 04/07/2017, 19:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

"Saya tidak bisa meminjam uang dari bank karena tidak memiliki riwayat pinjaman.”; “Saya tidak berminat meminjam uang dari bank karena prosesnya yang memakan waktu lama, padahal hanya butuh jumlah sedikit dalam waktu singkat.” Hal-hal tersebut umum dihadapi oleh warga Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap kredit perbankan.

Dalam dua tahun terakhir, perusahaan tekfin telah mentransformasi wajah industri keuangan. Asosiasi FinTech Indonesia mencatat saat ini terdapat sekitar 160 perusahaan yang dikelompokkan dalam sektor jasa pembayaran, pinjaman, agregator, perencanaan keuangan, crowdfunding, dan lainnya.

Jumlah perusahaan tekfin penyedia pinjaman (lending) telah meningkat tajam dalam satu tahun terakhir akibat meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan lending muncul sebagai dampak dari dua hal utama; pertama, jangkauan perusahaan penyedia pinjaman konvensional yang terbatas karena persyaratan ketat (seperti riwayat pinjaman) dan berdampak pada terbatasnya akses terhadap pinjaman. Kedua, produk perbankan yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat.

Perusahaan lending, seperti UangTeman, melihat tantangan tersebut sebagai kesempatan dengan menciptakan produk pinjaman mikro jangka pendek secara online kepada mereka dengan akses terbatas terhadap perbankan (hanya memiliki akun dasar, namun tidak memiliki akses terhadap pinjaman). Secara fleksible, perusahaan tekfin menawarkan pinjaman mikro (Rp 1-4 juta) jangka pendek (10-30 hari) tanpa persyaratan jaminan dan pertemuan tatap muka.

Data Tradisional v.s Data Alternatif

Pemberi pinjaman konvensional menyelesaikan masalah dengan melakukan survei, pertemuan tatap muka, tanda tangan basah, kajian terhadap permohonan pinjaman, dan verifikasi profil, sebelum menyetujui atau menolak permohonan. Seluruh proses memakan waktu 1-2 minggu hingga dana diterima.

Sementara, meski mengusung inovasi dan fleksibilitas, perusahan lending tidak memiliki akses terhadap infastruktur ‘data tradisional’, seperti riwayat pinjaman dan akun bank, utilitas, pajak, dsb. Tekfin lending menghadapi tiga tantangan utama, yaitu penilaian kelayakan nasabah tanpa riwayat pinjaman, akses rendah terhadap riwayat pinjaman karena perusahaan tekfin bukanlah lembaga keuangan, dan verifikasi validitas pemohonan.

Bagaimana mereka menyetujui atau menolak suatu permohonan? Di sinilah analisis data berperan.

Analisis Data dalam Tekfin

Analisis Data merupakan proses membaca semua data yang dimiliki untuk membuat keputusan berbasis informasi. Tekfin melakukan analisis dengan menggunakan ‘data alternatif’ (non-keuangan) yang dihimpun dari berbagai sumber, seperti riwayat browsing internet melalui smartphone atau laptop, media sosial, catatan penggunaan telepon, lokasi geografis, pengisian pulsa telepon, dsb.

Pengumpulan variabel keuangan dan non-keuangan ini membantu membangun profil nasabah dan model statistik, probabilita dan non-probabilita, yang digunakan untuk memprediksi tingkat pengembalian pinjaman. Data pemohon yang dihimpun melalui aplikasi (berbasis web/Android/iOS), seperti yang dipraktekkan UangTeman, dibandingkan dengan model tersebut. Berdasarkan penilaian ini, mesin piranti lunak akan memberi informasi keputusan pinjaman. Hebatnya, hal ini diproses hanya dalam 1-2 detik.

Metode yang serupa juga diterapkan untuk verifikasi identitas, dimana seluruh praktek pemberian pinjaman menggunakan prinsip yang sama - “jika seseorang memberi deskripsi yang benar tentang profilnya, dan pemberi pinjaman yakin dengan kemampuannya, maka pinjaman akan disetujui.”

Namun proses pengamatan tidak berhenti setelah pencairan dana. Pemberi pinjaman juga memperhatikan pola perilaku dan pembayaran pinjaman nasabah. “Machine learning” merupakan alat yang membantu mengasup informasi mengenai nasabah secara otomatis ke dalam sistem utama. Piranti tersebut akan menjadi semakin pintar dan akurat seiring banyaknya data yang masuk, sehingga menghasilkan keputusan yang lebih tepat.

Selain unggul dalam memberikan layanan yang mudah dan singkat (5 menit untuk mengisi aplikasi, mengunggah identitas dan gambar), perusahaan tekfin secara konsisten mengikuti perkembangan teknologi mutakhir sehingga memungkinkan proses yang lebih singkat  lagi. Saat ini, dalam waktu kurang dari 15 menit dari awal proses aplikasi, peminjam sudah dapat menerima transfer dana.

Pertimbangan resiko dan eksperimen data juga penting. Sebagai contoh, pemohon yang memiliki riwayat bermain judi online akan dianggap berisiko tinggi dan kecil kemungkinan menerima pinjaman, meski pemohon tersebut mungkin dapat membayar pinjamannya.

Data merupakan kiblat bagi perusahaan lending dalam mewujudkan inklusi keuangan kepada masyarakat underbanked secara cepat dan dalam skala besar. Perusahaan ini mendayagunakan data yang begitu kaya, yang sebelumnya hanya merupakan catatan pasif. Secara inovatif, perusahaan lending telah berhasil menilai kelayakan kredit dari data unik yang tidak termasuk dalam syarat kepatuhan bank tradisional.

Meski pemberian skor secara konvensional dan penilaian manusia tidak dapat disepelekan, membangun piranti lunak yang dapat membuat keputusan berbasis informasi dari berbagai data alternatif jelas akan memperluas kesempatan bagi pasar Indonesia untuk mencapai akses terhadap pinjaman di mana pun, kapan pun, dan membantu meningkatkan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com