JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi lonjakan harga pangan atau kebutuhan pokok selalu menjadi pembahasan yang tak berujung setiap tahunnya, silih berganti harga komoditas strategis naik turun bak roller coaster.
Tak pelak cerita mahalnya harga berbagai kebutuhan pokok selalu menjadi sajian informasi masyarakat saat jelang hingga Lebaran tiba.
Begitu juga dengan pemerintah, tak hanya dipusingkan oleh persiapan arus mudik semata, persoalan harga pangan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan setiap tahunnya dan bukan hanya menjadi ajang pencitraan semata.
Tradisi yang sudah melekat yakni melonjaknya harga pangan saat hari-hari besar keagamaan ternyata bukan saja tugas pemerintah semata, melainkan juga seluruh pihak termasuk petani, pedagang, pengusaha hingga aparat penegak hukum.
Jikalau seluruh pemangku kepentingan dalam rantai bisnis pangan nasional itu bersinergi, bukan tak mungkin tradisi harga pangan yang melonjak saat Lebaran hanya tinggal kenangan semata untuk anak cucu kemudian hari.
(Baca: Upaya Pemerintah Dinilai Efektif Menutup Aksi Spekulan Harga Pangan)
Sinergitas Kunci Utama
Ada yang berbeda dengan penanganan masalah harga pangan saat Lebaran yang telah berlalu, pemerintah mulai membangun sinergitas antar kementerian maupun lembaga negara.
Tidak hanya kalangan pembuatan kebijakan, pemerintah juga melibatkan petani, pedagang, pengusaha, pelaku industri, hingga aparat penegak hukum.
Hasilnya, tak sedikit yang merasakan harga pangan saat Lebaran kemarin relatif stabil walaupun masih ada kenaikan-kenaikan kecil yang menghampiri beberapa komoditas strategis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.