Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Peringatkan Risiko pada Pertumbuhan Ekonomi Global

Kompas.com - 06/07/2017, 14:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

PARIS, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi global diprediksi mencapai 3,5 persen pada tahun 2017 ini dan tahun berikutnya.

Akan tetapi, Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan kepada para pemimpin negara-negara agar merespon beberapa risiko kerentanan finansial.

"Kerentanan finansial memberikan kekhawatiran secara langsung," ujar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde seperti dikutip dari CNBC, Kamis (6/7/2017).

Menurut Lagarde, setelah cukup lama mengalami periode kondisi finansial yang menguntungkan, termasuk suku bunga yang rendah dan akses kredit yang lebih mudah, eksposur korporasi di banyak negara berkembang cukup tinggi.

Di Eropa, neraca perbankan masih mengalami perbaikan setelah krisis.

Adapun di China, apabila pertumbuhan kredit terus melesat dan belanja meningkat, maka dapat berdampak pada utang publik maupun swasta yang tidak berkesinambungan di masa mendatang.

Meskipun IMF menyatakan bahwa risiko jangka pendek telah melambat, namun masih ada risiko penurunan yang membayangi prospek pertumbuhan ekonomi global dalam jangka menengah.

Salah satu risiko yang dimaksud adalah ketidakpastian politik, khususnya di AS, di mana pemerintahan Presiden Donald Trump menjanjikan pengurangan pajak dan mendorong belanja infrastruktur.

Dalam jangka panjang, permasalahan yang muncul adalah kesenjangan ekonomi yang tinggi, rendahnya pertumbuhan produktivitas, dan populasinyang menua, dan kesenjangan gender.

Riset IMF menunjukkan, tantangan-tantangan ini menghambat potensi pertumbuhan, menyulitkan peningkatan upah, dan taraf hidup.

Oleh karena itu, IMF meminta para pemimpin negara-negara G20 untuk mendorong sistem perbankan mereka dan memperbaiki regulasi.

"Selain itu, negara-negara yang mengalami surplus maupun defisit harus mengonfontir masalah ini (ketidakseimbangan neraca) sekarang juga untuk menghindari koreksi yang lebih besar," ungkap Lagarde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com