JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah masih mencari alternatif lokasi untuk dijadikan ibu kota baru. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah ketersediaan lahan yang cukup.
"Itu (ibu kota) akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Harus cukup luas (lahannya), ratusan ribu hektar. Tapi tempatnya sudah ada tiga alternatif," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Menurut Sofyan, dari tiga lokasi alternatif, Kementerian ATR sudah melihat ketersediaan lahan di dua lokasi di Kalimantan. Namun, ia masih enggan menyebutkan lokasi pasti calon ibu kota negara itu berada.
(Baca juga Kemungkinan Besar, Ibu Kota Akan Dipindah ke Kalimantan)
Ia mengatakan, pihaknya akan melihat kelaikan lahan di tiga lokasi alternatif calon lokasi ibu kota itu dari segi topografi dan risikonya, misalnya risiko bencana banjir. Selain itu, pemerintah juga akan melihat apakah lahan itu termasuk kawasan hutan atau tidak.
"Nanti kami lihat kalau hutan lindung itu tidak boleh dibuka. Tapi dekat hutan lindung enggak apa-apa sehingga nanti ibu kota kita suatu saat berhutan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Bojonegoro mengatakan, pemerintah akan memulai kajian mendalam rencana pemindahan ibu kota pada 2018.
Kajian dalam yang akan dilakukan meliputi penentuan lokasi, estimasi pendanaan, hingga tata kota. Anggaran kajian pemindahan ibu kota sendiri sudah diusulkan oleh Bappenas di dalam RAPBN 2018.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.