JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana PT PLN (Persero) untuk mengakuisisi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) masih menjadi teka-teki.
Hingga saat ini, wacana akuisisi tersebut belum jelas sebab pihak-pihak terkait masih bungkam.
Akuisisi ini seiring dengan rencana PLN memperbesar kompetensinya dalam mengelola pembangkit panas bumi untuk mencapai tarif yang efisien.
Sofyan Basir, Direktur Utama PLN belum mau membeberkan lebih jauh mengenai hal itu.
Menurut dia, untuk melakukan akuisisi PGE perlu dibutuhkan persetujuan pemegang saham yang dalam hal ini adalah Kementerian BUMN.
Sofyan Basir menjamin bahwa PLN memiliki kompetensi dalam pengelolaan panas bumi.
"(Akuisisi) PGE oleh PLN itu Bu Menteri yang punya (wewenang). Silakan ditanyakan ke Bu Menteri, kan yang punya Kementerian BUMN, saya hanya petugas saja," ujarnya Jumat (7/7/2017).
(Baca: PLN "Groundbreaking" PLTP Tulehu di Ambon)
Sementara itu, Menteri BUMN, Rini Soemarno tidak banyak berkomentar mengenai rencana tersebut. Dia tidak banyak menanggapi wacana akuisisi PGE oleh PLN.
"Akuisisi PGE oleh PLN, silakan ditanyakan ke manajemen PLN," ujarnya saat ditemui di tempat yang sama usai acara penandatangan kontrak pembangunan transmisi 500hV Muara Enim - Newaurduri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.