Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Lokasi Bakal Ibu Kota Baru hingga Soal Tarif Listrik PLN, Ini 5 Berita Populer Pekan Ini

Kompas.com - 10/07/2017, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar pulau Jawa masih menjadi perhatian pembaca Kompas.com sepanjang pekan ini.

Plus minus rencana ini hingga kota-kota mana yang disiapkan untuk menjadi ibu kota baru menuai perbincangan banyak pihak.

Selama sepekan ini, juga ramai dibaca mengenai bantahan PLN atas kenaikan tarif dasar listrik serta pencabutan subsidi secara semena-mena.

Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com selama sepekan ini yang bisa Anda baca kembali pagi ini.

1. 3 Bakal Ibu Kota Baru

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan melihat kelaikan lahan di tiga lokasi alternatif calon lokasi ibu kota itu dari segi topografi dan risikonya, misalnya risiko bencana banjir.

Selain itu, pemerintah juga akan melihat apakah lahan itu termasuk kawasan hutan atau tidak.

Di aman 3 lokasi tersebut? Baca selengkapnya di sini: Pindahkan Ibu Kota, Pemerintah Siapkan Ratusan Ribu Hektar Lahan di 3 Lokasi

2. PLN Bantah TDL Naik

PLN memastikan tak ada kenaikan tarif dasar listrik, sejak 1 Januari 2017 hingga Sabtu (8/7/2017).

(Baca: PLN Bantah Cabut Subsidi Listrik Secara Menyeluruh, baca juga: Pemerintah Janji Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun)

Kepala Satuan Unit Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menyebut justru ada penurunan tarif dasar listrik.

Bagaimana pembelaan PLN? Baca di sini: Pastikan Tak Ada Kenaikan, PLN Justru Sebut Ada Penurunan Tarif Dasar Listrik

3. Kasus Hary Tanoe dan Isu PHK Bikin Saham MNC Group Lesu?

Ada sentimen yang kurang menarik dari refinancing emiten Grup MNC. Hal ini tecermin dari pergerakan harga saham emiten Grup MNC, terutama di segmen media, seperti MNCN, MSKY dan BMTR.

(Baca: Hary Tanoe Diperiksa Polisi, Bagaimana Nasib Saham MNC?)

Secara year-to-date (ytd) hingga Kamis (6/7/2017), harga saham MNCN menyusut 0,2 persen ke Rp 1.750 per saham. Harga BMTR malah menyusut 8,1 persen menjadi Rp 565 per saham.

Cermati hal ini di sini: Ada Isu PHK dan Pemeriksaan Hary Tanoe, Saham MNC Group Lesu?

Dian Sastrowardoyo bersama smartphone terbaru Samsung, Galaxy S8 dan Galaxy S8+ di New York, AS, Kamis (30/3/2017).Oik Yusuf/Kompas.com Dian Sastrowardoyo bersama smartphone terbaru Samsung, Galaxy S8 dan Galaxy S8+ di New York, AS, Kamis (30/3/2017).
4. Samsung vs Apple, Siapa Menang?

Raksasa elektronik Korea Selatan Samsung Electronics mengekspektasikan laba operasional mencapai 14 triliun won atau 12,1 miliar dollar AS untuk periode kuartal yang berakhir pada Juni 2017.

(Baca: Gara-gara Samsung, Saham Apple Capai Level Tertinggi di 2016)

Kalau benar terjadi, capaian laba tersebut melonjak 72 persen.

Bagaimana kelanjutannya, simak di sini: Samsung Prediksi Laba Melonjak 72 Persen, Bisa Lampaui Apple

5. Kapal Perang Buatan PT PAL Indonesia Diminati Asing

PT PAL Indonesia (persero) kini tengah menjajaki pengadaan kapal perang untuk Nigeria. Usai sebelumnya sukses mengirimkan pesanan kapal perang ke Filipina.

(Baca: PT PAL Kirim Kapal Perang Pesanan Filipina)

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan bahwa Nigeria tertarik mendatangkan kapal perang buatan Indonesia.

Simak selengkapnya di sini: Kapal Perang Buatan PT PAL Indonesia Diminati Asing

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com