Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Berimbas pada Laba Komprehensif Petrokimia Gresik

Kompas.com - 10/07/2017, 16:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Melambatnya pertumbuhan ekonomi serta melemahnya nilai tukar rupiah pada 2016 lalu, turut berimbas pada laba komprehensif dan nilai penjualan (omset) PT Petrokimia Gresik (PG) dari tahun sebelumnya.

Karena kurang baiknya indikator tersebut, membuat omset Petrokimia Gresik yang tercatat Rp 26,73 triliun pada 2015 menjadi Rp 25,71 triliun pada 2016 atau turun 6 persen.

Sementara laba komprehensif yang semula pada tahun 2015 tercatat Rp 1,54 triliun, turun menjadi Rp1,41 triliun pada 2016 atau turun sekitar 9 persen.

“Sekarang ini kondisinya sedang dalam tanda kutip tidak menguntungkan perusahaan. Tapi bukan berarti kita pasrah dengan keadaan, kita akan tetap berusaha maksimal,” tutur Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (PG) Nugroho Christijanto selepas upacara HUT Petrokimia Gresik ke-45, Senin (10/7/2017).

Meski dihadapkan dengan situasi yang kurang menguntungkan, namun Petrokimia Gresik belum berpikir untuk ‘menginvestasikan’ anak usahanya dalam mendongkrak keuangan induk perusahaan.

Sebab Petrokimia Gresik ingin berbenah pada sisi internal dulu dalam mengatasi situasi, ketimbang harus melakukan itu.

“Saya rasa kita belum berpikir sejauh itu. Sementara kita melihat anak-anak usaha sejauh ini masih oke, untuk berjalan sesuai bisnisnya masing-masing. Kita berbenah internal itu aja, di internal itu di Petrokimia Gresik-nya. Mulai dari efisiensi, menggenjot produktivitas, serta perbaikan-perbaikan lainnya,” terang Nugroho.

Sementara langkah untuk tidak lagi bahan baku impor sebagai bentuk efisiensi, Nugroho menyatakan belum bisa dilakukan oleh pihaknya.

Karena untuk saat ini, Petrokimia Gresik memang diakui masih bergantung besar kepada bahan baku yang didapatkan dari luar negeri.

“Kalau impor bahan baku, kita memang harus impor. Petrokimia Gresik memang dilahirkan untuk impor, karena 70 persen itu bahan bakunya impor. Tapi dengan bahan baku impor, bagaimana caranya tetap efisien dalam menggunakan bahan baku impor itu,” beber dia.

Namun sebenarnya tidak semua indikator yang dialami Petrokimia Gresik mengalami penurunan pada tahun lalu, sebab total aset dan produktivitas karyawan justru berbalikan.

Jika semula total aset pada 2015 tercatat sebesar Rp 29,13 triliun, maka pada 2016 mencapai Rp 39,94 triliun atau meningkat 37 persen.

Sedangkan produktivitas karyawan naik 0,2 persen, dari yang awalnya Rp 8,06 miliar pada 2015 menjadi Rp8,08 miliar pada 2016.

“Dengan kesatuan tekad dan perencanaan yang matang, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik, akhirnya kita mampu menutup tahun 2016 dengan capaian kinerja yang cukup baik,” tutup Nugroho.

Sementara untuk tahun 2017, Petrokimia Gresik mendapat kepercayaan untuk menyiapkan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 5,1 juta ton, yang telah tersalurkan 2,34 juta ton.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi pada Bulan Juli, Petrokimia Gresik telah menyediakan stok dari lini I hingga IV (gudang penyangga hingga kios) mencapai 775.819 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com