Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Aqua vs Le Minerale, Pemilik Toko Air Kemasan Bersaksi

Kompas.com - 18/07/2017, 22:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melanjutkan sidang perkara nomor 22/KPPU-I/2016 antara PT Tirta Investama (Aqua) dan PT Balina Agung Perkasa (BAP) dengan PT Tirta Fresindo Jaya (Le Minerale) terkait dugaan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

Dalam sidang lanjutan yang digelar Selasa (18/7/2017), KPPU memanggil saksi yang dihadirkan oleh investigator, yakni Yatim Agus Prasetyo. Yatim merupakan pemilik toko air minum kemasan di Karawang, Jawa Barat.

Dalam persidangan, Agus mengungkapkan dirinya sudah mulai menjual air minum kemasan non alkohol sejak tahun 2004. Produk yang dijualnya adalah teh botol Sosro, minuman produk Indomarco seperti Frutamin dan Ichi Ocha, minuman produk Garuda Food seperti Okky Jelly Drink, Sanqua, Aqua, Le Minerale, dan air mineral Batavia.

Pemilik Toko Vanny tersebut mendapatkan status Star Outlet (SO) sejak tahun 2005. Toko yang mendapat status SO, berarti akan mendapat harga khusus dari produk yang memberikan status tersebut.

Selain itu, toko dengan status SO dapat menyuplai ke agen-agen, sekolah, rumah makan, tempat karaoke, dan lain-lain. Pada tahun 2006, dia mendapat status SO dari Coca Cola dengan air minumnya Ades.

Kemudian pada tahun 2006, ditunjuk oleh Sanqua dan di tahun yang sama, diberi status SO oleh Aqua. Pada tahun 2015, Le Minerale memberi status SO.

Agus menjelaskan dirinya mendapat suplai Aqua dari PT Balina Agung Perkasa sejak tahun 2005. Karena tokonya berstatus SO, dia mendapat harga khusus dengan selisih sekitar 6 persen, atau Rp 3.000 untuk tiap kartonnya dari harga ritel.

Tokonya harus mengambil minimal 500 karton dari PT Balina Agung Perkasa. Air minum kemasan yang diambil dapat dicampur, baik yang berbentuk gelas, botol 600 ml, maupun botol 1500 ml.

Mekanisme pembayarannya, lanjut dia, dengan cara tunai dan tidak dalam bentuk giro. Selain Toko Vanny, lanjut dia, ada sekitar 5 toko di Karawang yang berstatus SO.

Selain mengambil dari PT Balina Agung Perkasa, Toko Vanny juga mengambil air minum dalam kemasan bermerek Aqua dari PT Tirta Investama.

Kemudian, salah seorang investigator menanyakan mengenai perubahan status Toko Vanny, dari Star Outlet menjadi Whole Seller (eceran). "SO terus. Belum pernah (turun status jadi Whole Seller)," kata Agus.

Hingga pukul 18.30 sidang masih berlangsung dengan pemeriksaan saksi oleh pihak Aqua. Perkara ini bermula dari laporan para pedagang ritel maupun eceran ke Kantor KPPU pada September 2016.

Pedagang menyebut dihalangi oleh pihak PT Tirta Investama untuk menjual produk Le Minerale yang diproduksi PT Tirta Fresindo Jaya.

Salah satu klasul perjanjian ritel menyebutkan, apabila pedagang menjual produk Le Minerale maka statusnya akan diturunkan dari SO menjadi Whole Seller.

Kemudian PT Tirta Fresindo Jaya melayangkan somasi terbuka terhadap PT Tirta Investama di surat kabar pada 1 Oktober 2016. Somasi ini selanjutnya ditanggapi oleh KPPU.

Kuasa hukum PT Tirta Investama Rikrik Rizkiyana mengatakan tidak pernah ada penurunan status dari SO menjadi whole seller gara-gara pedagang menjual produk Le Minerale

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com