Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Jitu Bangkitkan Pertanian Indonesia

Kompas.com - 19/07/2017, 20:11 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia perlu menggunakan teknologi dan terus berinovasi untuk membangkitkan pertanian. Pemerintah mendorong terciptanya inovasi dengan meningkatkan dana riset pertanian menjadi Rp 6 miliar tahun ini.

"Tanpa teknologi, tanpa inovasi, mustahil Indonesia bangkit," kata Amran saat menjadi pembicara pada seminar nasional bertajuk "Peran Teknologi Agronomi dalam Mempercepat Penciptaan dan Hilirisasi Inovasi Pertanian" oleh Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) di Bogor, Rabu (19/7/2017), sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Kementerian Pertanian mendorong penerapan teknologi secara nyata dengan merevisi regulasi pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Saat ini, pengadaan alat dan mesin pertanian bisa diakses melalui e-katalog.

Inovasi di bidang pertanian, kata dia, bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam Kompas.com (7/7/2017), Amran mengatakan riset pertanian dibutuhkan agar swasembada pangan tercapai. Misalnya, mengembangkan bibit unggul jagung dari dua menjadi tiga tongkol. Penelitian lain yang dibutuhkan adalah pengembangan bibit unggul sapi berbobot 400 kilogram menjadi satu ton.

"Kementerian Pertanian siap menerapkan inovasi dan teknologi terbaru di bidang pertanian," kata Amran.

Terkait beras, Amran mengaku terkesan dengan benih unggul dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni IPB 3S. IPB 3S adalah varietas beras unggulan yang dirilis sejak 2013. Salah satu sifat unggul padi varietas ini tidak butuh banyak air.

Jika dibandingkan dengan varietas unggul lainnya seperti Ciherang, IPB 3S mampu menghasilkan 8,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektar. Sementara, rata-rata produksi beras biasanya mencapai hingga 6 ton (GKG) per hektar.

Pemulia varietas padi IPB 3S adalah Hajrial Aswidinnoor. Sementara, Presiden Joko Widodo pernah menyaksikan panen padi IPB 3S pada Minggu (27/9/2015) di Desa Cikarang, Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. "Kementerian Pertanian akan membeli benih unggul IPB 3S dan akan kami sebarkan ke petani di seluruh Indonesia" kata Amran.

Inovasi untuk pertanian modern

Petani di Kabupaten Tuban menanam padi menggunakan mesin tanam. Pemerintah mencanangkan Percepatan Serap Gabah Petani untuk 2017 sejak Maret hingga Agustus. Targetnya adalah 4 juta ton setara beras. KOMPAS.com/JOSEPHUS PRIMUS Petani di Kabupaten Tuban menanam padi menggunakan mesin tanam. Pemerintah mencanangkan Percepatan Serap Gabah Petani untuk 2017 sejak Maret hingga Agustus. Targetnya adalah 4 juta ton setara beras.

Sementara itu, Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan pembangunan pertanian perlu memperhatikan tiga hal. Pertama, adalah inovasi. Usaha tani harus optimal, modern, dan terkonsolidasi. "Dibutuhkan ketekunan dari hulu dan hilir melalui usaha komprehensif," tutur Herry.

Hal kedua adalah perhatian pada potensi industri pengolahan produk pertanian. Ketiga adalah kesejahteraan petani.  "Inovasi sangat penting untuk digarap. Inovasi bisa dilakukan melalui varietas unggul, teknologi pasca panen dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Ketua Peragi Muhammad Syakir berpandangan bahwa organisasi yang dipimpinnya mendukung penuh program Kementerian Pertanian. "Saya tegaskan, Peragi adalah pertanian modern Indonesia dan pertanian modern Indonesia adalah Peragi," ujarnya.
    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk 'Manajer Rp 1 Miliar', Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Berjuluk "Manajer Rp 1 Miliar", Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

[POPULER MONEY] Penerbangan Garuda Terdampak Gangguan Sistem Imigrasi | Kecerdasan AI Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan Pakai Virtual Account Bank Muamalat

Spend Smart
Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Cara Mudah Transfer BTN ke GoPay via ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Penasaran Berapa Gaji Lurah PNS di DKI Jakarta?

Earn Smart
Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Cara Daftar dan Aktivasi Bima Mobile lewat HP

Whats New
Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Menko Airlangga Tepis Isu Defisit APBN Lampaui 3 Persen

Whats New
Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Contoh Surat Jual Beli Tanah Bermeterai

Whats New
Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Catat, 10 Tips agar Cepat Mendapat Pekerjaan Setelah Lulus Kuliah

Work Smart
AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

AHY Sebut Tanah Bersertifikat Punya Nilai Ekonomi Lebih Tinggi

Whats New
Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Bangun Ekosistem Keuangan Syariah, BSI Gelontorkan Pembiayaan Rp 1,8 Triliun ke 3 Sektor

Whats New
Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Cara Mengurus Buku Tabungan BRI Hilang dan Persyaratannya

Whats New
Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Jubir Kemenperin: Jangan Korbankan Industri Tekstil demi Industri Lain

Whats New
Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Whats New
Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Syarat Mengurus ATM Hilang dan Prosedurnya pada Setiap Bank

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com