Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Segera Bangun Pabrik Perakitan Truk di Indonesia

Kompas.com - 21/07/2017, 10:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk buatan pabrikan Korea Selatan, Hyundai Motor Corporation, akan hadir kembali di Indonesia. Hyundai berencana membangun pabrik perakitan di Indonesia dalam waktu dekat untuk merealisasi rencana tersebut.

Hyundai Motor Corporation menunjuk PT Hyundai Oto Komersial Indonesia sebagai Agen Pemegang Merk (APM) resmi kendaraan komersial di Indonesia.

Manajer Marketing PT Hyundai Oto Komersial Indonesia Ari Tristianto Wibowo mengatakan, kendaraan asal Korea Selatan itu akan diimpor secara terurai atau completely knock down (CKD).

Sehingga membutuhkan pabrik perakitan yang akan dibangun dalam waktu dekat.

Namun sayang, Ari masih enggan membeberkan jumlah investasi maupun lokasi pembangunan pabrik perakitan itu.

"Investasi belum dapat diketahui, tapi akan ada Penanaman Modal Asing (PMA) dari Hyundai Motor Corporation," kata Ari, Rabu (19/7/2017).

Yang pasti, kembalinya Hyundai masuk pasar Indonesia lantaran prospek kendaraan komersial seperti jenis truk ini masih cerah, setidaknya dalam empat tahun kedepan. Apalagi dari sektor infrastruktur dan tambang nasional sedang bergeliat.

Saat ini, Hyundai Oto Komersial Indonesia tengah membereskan kerjasama dengan perusahaan leasing untuk masalah pembiayaan. Pasalnya kebanyakan pelanggan kendaraan komersial di Indonesia menggunakan jasa pembiayaan untuk pembelian.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemperin) I Gusti Putu Suryawirawan mengaku, pihaknya belum mendapat informasi mengenai rencana investasi pembangunan pabrik perakitan truk Hyundai di Indonesia.

"Belum ada pemberitahuan atau permintaan resmi kepada kami," kata Putu.

Sekadar catatan, truk Hyundai pernah eksis di Indonesia pada tahun 2007. Catatan KONTAN, saat itu PT Korindo Heavy Industry sebagai distributor produk serta suku cadang kendaraan komersial Hyundai di seluruh Indonesia.

Korindo Heavy Industry merupakan anak perusahaan Korindo Group yang bergerak di pembuatan kontainer, kendaraan khusus, struktur baja, dan energi alternatif.

Kemudian, pada September tahun 2010, Hyundai Motor mengakhiri technical license agreement PT Korindo Heavy Industry.

Akibatnya, tahun 2012, Korindo Heavy Industry menggugat Hyundai Motor Company ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Korindo Heavy Industry menggugat Hyundai karena menilai pengakhiran kerjasama itu sepihak dan merugikannya.

Korindo Heavy Industry menuntut ganti rugi material Rp 1,26 triliun dan immaterial Rp 200 miliar. (Eldo Christoffel Rafael)

Artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul "Hyundai bangun pabrik perakitan" pada Jumat (21/7/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com