Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Merek, Milenial Hargai Cerita di Balik Produk Konsumsi

Kompas.com - 23/08/2017, 20:50 WIB
Wisnu Nugroho

Penulis

Enam desanier/produk pilihan KJRI itu adalah Wiracana Hand Fan, Saraswati Paper, Bali Bakti Anggara, Gracia Bag, Galeri Batik Jawa, dan Melookmel.

Wiracana Hand Fan adalah produk kipas tangan asal Bali yang telah turun temurun diproduksi dan bertahan menjadi satu-satunya produsen kipas tangan. Wiracana sudah menembus pasar dunia.

Produk Wiracana telah menjadi koleksi sejumlah museum di beberapa kota besar seperti Museum Hand Fan di London.

Saraswati Paper mengolah limbah kertas dan kotoran hewan menjadi kertas yang bisa digunakan kembali. Beragam bentuk dan ukuran kertas diolah dari limbah kertas dan kotoran hewan seperti Gajah.

Konsumen yang sadar lingkungan dan ingin berupaya mencegah kerusakan lingkungan memberi apresiasi lebih atas produk-produk macam ini. Pasar produk saraswati umumnya di Amerika Serikat dan Eropa.

Sejumlah buku dari kertas daur ulang produksi Saraswati Paper saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.                               Kompas.com/Wisnu Nugroho Sejumlah buku dari kertas daur ulang produksi Saraswati Paper saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.

Bali Bakti Anggara mengolah limbah kayu potongan untuk dijadikan beragam wadah makanan dilapisi beragam jenis logam. Logam yang umum dipakai adalah tembaga. 

Mempekerjakan dan memberdayakan perajin dari Bali dan Yogyakarta, Bali Bakti Anggara telah menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Perlengkapan di dapur dan wadah makanan yang diproduksi Bali Bakti Angara saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.                   Kompas.com/Wisnu Nugroho Perlengkapan di dapur dan wadah makanan yang diproduksi Bali Bakti Angara saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.

Gracia bag yang memproduksi beragam tas kulit dan batik juga mengangkat tema lingkungan hidup untuk pembuatan produknya.

Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi perhatian yang juga dipakai untuk mengedukasi konsumen.

Tas kulit buatan Gracia Bag saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.   Kompas.com/Wisnu Nugroho Tas kulit buatan Gracia Bag saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.

Galeri Batik Jawa yang sejak lama mengangkat isu lingkungan hidup lewat penggunaan bahan alamiah dalam pewarnaannya terangkat dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan isu lingkungan.

Semua produk batik indigo yang dibuat menggunakan bahan baku alami yaitu tarum atau nila yang diposes dengan melibatkan beberapa komunitas masyarakat lokal.

Sejumlah koleksi batik Galeri Batik Jawa saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.                          Kompas.com/Wisnu Nugroho Sejumlah koleksi batik Galeri Batik Jawa saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.

Terakhir adalah Melookmel yang mengangkat industri tenun tradisional Badui dan lurik Jawa sebagai bahan produk fashionnya.

Kesadaran lingkungan dan sosial menjadi dasar bagi pembuatan produk-produk fashion modern yang berakar kuat pada tradisi yang tentu saja ramah lingkungan.

Pakaian berbahan tenun badui dan lurik produksi Melookmel saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.                                  Kompas.com/WIsnu Nugroho Pakaian berbahan tenun badui dan lurik produksi Melookmel saat tampil di pameran dagang NY NOW 2017 di Javits Center, New York 19-23 Agustus 2017. Pameran dagang ini diikuti sekitar 2.400 desainer dari seluruh dunia dan dihadiri sektar 24.000 orang yang sebagian besar adalah buyer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com