Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China akan Alihkan Investasi dari Obligasi Pemerintah AS ke Aset Lain

Kompas.com - 10/04/2018, 13:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN

BOAO, KOMPAS.com - China berencana merombak portfolio investasinya. Penasihat bank sentral China, Senin (9/4/2018) menyatakan, rencananya China akan menginvestasikan dananya dengan bijak. Yakni dengan investasi atas cadangan modal di aset riil. Di sisi lain, obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dinilai sudah tak layak lagi untuk dibeli.

"Kami negara dengan penghasilan rendah sekaligus pemilik kekayaan tinggi. Kami harus memanfaatkan modal dengan lebih baik. Daripada berinvestasi di utang pemerintah AS, lebih baik berinvestasi dalam aset nyata," ujar Direktur Lembaga Penelitian Ekonomi Nasional dan anggota Komite Kebijakan Moneter People Bank of China (PBOC) Fan Gang, seperti dikutip Kontan.co.id dari Reuters.

Fan mengatakan, beban utang China merupakan masalah serius meski ini tidak akan mengarah ke krisis keuangan. Sebab sebagian besar merupakan utang domestik, yang bisa diimbangi dengan tabungan bank sentral China.

Utang tersebut harus ditanggung sebagai akibat pananasnya ekonomi sebelumnya. "Masalah ini serius, kami perlu membersihkannya. Kami perlu membatasi risiko keuangan, " ujar Fan.

Beban utang China yang sempat meningkat menimbulkan kekhawatiran karena berpotensi memicu krisis keuangan. Fan mengatakan, rasio tabungan China 44 persen dari PDB. Bagi dia, ini sudah cukup sebagai bantalan untuk menghadapi risiko keuangan. China juga masih ada waktu menstabilkan rasio leverage.

Fan, pada Minggu (8/4/2018) bilang, China berusaha mengatasi ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Meskipun AS merasa tertekan dengan kebangkitan China.

Senjata perang dagang

Fan mengatakan Amerika Serikat akan mengambil langkah-langkah yang dapat menimbulkan perang dagang atau menghalangi investasi China di negara itu. Cara tersebut untuk menahan perkembangan pesat China.

Peneliti pemerintah dalam forum Boao mengatakan bahwa China tidak mungkin menjual kepemilikan obligasi US treasury dalam skala besar sebagai taktik perdagangan melawan Amerika Serikat.

"Mengenai apakah China akan mengurangi cadangan devisanya, bagaimana pembuat kebijakan berpikir, saya tidak tahu. Saya pribadi percaya kemungkinannya sangat kecil," kata Zhang.

China memutar dana sebesar 1,17 triliun dollar AS di US Treasury per akhir Januari 2018. Ini menjadikan China sebagai kreditor asing terbesar AS, sekaligus pemilik obligasi pemerintah kedua terbesar di AS, setelah Federal Reserve.

Data PBOC per Minggu (8/4) memperlihatkan cadangan devisa China 3,14 triliun dollar AS per Maret 2018.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: China berencana mengalihkan investasi dana dari US treasury ke aset lain


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com