Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Patria Gintings, MA
Praktisi Komunikasi

Praktisi dan konsultan komunikasi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun; Komisaris di LM Brand Strategist; Lulusan S2 Leeds University Business School program studi Advertising & Marketing.

Kuatnya Brand Soekarno

Kompas.com - 13/06/2018, 18:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


BULAN
Juni memang menjadi Bulan Bung Karno. Presiden pertama Republik Indonesia ini lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Lalu, pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menghantarkan pidatonya tentang dasar negara Indonesia, Pancasila.

Hari penyampaian pidato itu kemudian pada 2016 ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016. Lalu, pada 21 Juni 1970, Presiden Soekarno mengembuskan nafas terakhirnya di Jakarta pada umur 69 tahun.

Sekarang, 48 tahun setelah Soekarno wafat, namanya tetap bergaung begitu kencang di Indonesia. Hebatnya, ini tetap terjadi meskipun di era Orde Baru terjadi apa yang banyak disebut sebagai proses de-Soekarno-isasi secara sistematis.

Upaya de-Soekarno-isasi itu mulai dari usaha mengaburkan peran Soekarno dalam proses kelahiran Pancasila, sampai digantinya berbagai kebijakan-kebijakan strategis Presiden Soekarno.

Baca juga: Tantangan Evolusi Komunikasi dalam Ekonomi Berbagi

Dulu, beragam buku dan tulisan Bung Karno sempat sulit ditemukan. Bagi yang berhasil menemukannya, sudah seperti mendapati harta yang hilang.

Contohnya, buku “Di Bawah Bendera Revolusi”. Buku ini sempat disematkan istilah buku terlarang, tetapi sekarang sudah dapat dibeli dengan mudah di toko buku.

Begitu era Reformasi, nama dan pemikiran Soekarno kembali banyak menghiasi pemikiran-pemikiran dan dialektika kebangsaan Indonesia.

Itu menunjukkan bahwa nama, pemikiran, dan reputasi Soekarno sudah seperti menjadi sebuah brand dengan popularitas dan loyalitas yang melintasi batas ruang dan waktu.

Brand Soekarno

Popularitas dan loyalitas adalah dua hal utama yang selalu ingin dicapai dalam penerapan ilmu brand, baik itu brand terkait figur, kegiatan, maupun produk.

Itu mengapa mempelajari Soekarno sebagai sebuah brand menjadi sangat menarik. Brand Soekarno sudah mencapai sebuah titik puncak meskipun sempat diterpa oleh aksi de-Soekarno-isasi yang masif.

Baca juga: Rezim Soekarno, Soeharto, dan 20 Tahun Reformasi, dalam Hal Ekonomi

Begitu kuatnya brand Soekarno, sampai-sampai di beberapa negara nama Soekarno turut diabadikan di sana. Ada Masjid di kota St Petersburg, Rusia, yang dikenal sebagai Masjid Soekarno. Lalu ada nama jalan di kota Rabat, Maroko, bernama Soekarno.

Maka tidak berlebihan jika ada yang mengatakan bahwa saat kita menyebut nama Indonesia maka salah satu visual yang muncul di ingatan kita adalah Soekarno. Atau, “Ingat Indonesia, ingat Soekarno”. Itulah salah satu wujud nyata kuatnya personal brand Soekarno.

Membangun personal brand

Dalam membangun sebuah personal brand (branding figur/sosok), ada tiga komponen yang umumnya menjadi bahan baku, yaitu kepribadian, rekam jejak, dan pemikiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com