Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss Surganya Dana WNI, Begini Sejarah Kerahasiaan Banknya...

Kompas.com - 08/02/2019, 13:29 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Di sisi lain, bank-bank Swiss juga menjadikan negara lain yang bertikai sebagai meja putar. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap berbisnis.

Pada 1934, Swiss memberlakukan undang-undang kerahasiaan perbankan dengan ancaman tindak pidana bagi pembocor rahasia bank.

Awalnya UU disebut dibuat untuk melindungi uang orang-orang Yahudi Jerman dari Nazi. Namun Tax Justice Network menuliskan bahwa UU ini diberlakukan lantaran terbongkarnya skandal penggelapan pajak di salah satu bank di Swiss.

Dana Terus Mengalir

Pada Perang Dunia Kedua 1939, aliran dana ke bank-bank Swiss terus terjadi. Bahkan disebutkan bank-bank di Swiss saat itu juga menerima harta rampasan, seperti emas, yang dilakukan oleh Nazi.

Bahkan Hitler disebut memiliki 1,1 miliar Reichsmark di deposito di Swiss.

Sejak era Perang Dunia Kedua, banyak pihak yang mencoba untuk menembus kerahasiaan bank di Swiss. Namun hingga awal tahun 2000-an, Tax Justice Network menulis upaya itu gagal.

Sebelum akhirnya, Swiss mendapat tekanan besar dari AS karena kasus bankir Swiss membantu orang kaya asal AS menghindari pajak pada 2008.

Pada 2013, Swiss menandatangani perjanjian dengan AS yang mewajibkan lembaga keuangan untuk mengungkapkan informasi ke Internal Revenue Service (IRS) AS.

Banyak media yang menyebut kalau era kerahasiaan bank di Swiss telah berakhir. Namun ungkap Tax Justice Network, nyatanya tak sepenuhnya begitu.

Lantaran tradisi yang terjaga sejak abad ke-18, Financial Secrecy Index 2018 masih menempatkan Swiss di posisi pertama sebagai negara dengan tingkat kerahasiaan finansial tertinggi di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com