Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Jokowi Sebut Ambil Alih Blok Mahakam-Rokan, Kuasai 51 Persen Saham Freeport

Kompas.com - 18/02/2019, 13:49 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Calon presiden nomor urut 01 yang juga petahana, Joko Widodo, menyampaikan bahwa pemerintahannya telah berusaha menguasai sumber daya alam yang sebelumnya dipegang perusahaan asing.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam debat kedua Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 pada Minggu (17/2/2019).

"Blok minyak Rokan telah kita kelola, blok minyak Mahakam kita kelola. Freeport 51 persen mayoritas telah kita ambil. Kita ingin negara ini semakin baik," ujar Jokowi.

Benarkah pernyataan tersebut?

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, PT Pertamina (Persero) resmi menjadi pengelola Blok Mahakam per 1 Januari 2018. Ini ditandai dengan kegiatan serah terima dari Total Exploration and Production Indonesie (TEPI) dari Perancis dan Inpex Corporation asal Jepang.

Diketahui, keduanya telah mengelola Blok Mahakam selama 50 tahun.

Menurut Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, selama masa peralihan Pertamina telah melakukan bebagai upaya dan koordinasi dengan semua pihak terkait.

Pertamina juga melakukan penyesuaian kontrak kerja untuk 530 kontrak existing dengan pihak ketiga dengan nilai 1,27 miliar dollar AS untuk menjaga kesinambungan kegiatan produksi di Blok Mahakam.

Baca juga: Per 1 Januari 2018, Pertamina Resmi Kuasai Blok Mahakam

Tidak hanya Blok Mahakam, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga telah mengambil alih Blok Rokan yang selama ini dikelola perusahaan asal Amerika Serikat, PT Chevron Pacific Indonesia.

Mulai 2021, Pemerintah Indonesia menunjuk PT Pertamina (Persero) untuk mengelola blok yang memiliki luas 6.220 kilometer itu.

Menteri ESDM Ignasius Jonan juga mengatakan bahwa pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina karena alasan komersial.

"Arahan Bapak Presiden, Blok Rokan mau diperpanjang atau diberikan kepada Pertamina berdasarkan pertimbangan satu-satunya, yaitu pertimbangan komersial," ujar Jonan pada 2 Agustus 2018.

Baca juga: Pemerintah Serahkan Blok Rokan Ke Pertamina

Adapun PT Inalum (Persero) resmi membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Dengan begitu, kepemilikan saham Indonesia atas PTFI meningkat dari 9 persen menjadi 51 persen.

Resminya pengalihan saham tersebut ditandai dengan proses pembayaran dan terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK) sebagai pengganti Kontrak Karya (KK) PTFI yang telah berjalan sejak 1967 dan diperbarui pada 1991 dengan masa berlaku hingga 2021.

"Pada hari ini telah kita selesaikan proses panjang perubahan KK Freeport jadi IUPK. Hari ini telah selesai ditandatangani oleh Menteri ESDM dan semuanya sudah diselesaikan," ujar Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono di Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Baca juga: Resmi, Indonesia Kuasai 51 Persen Saham Freeport

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com