JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mulai fokus untuk menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar solar B20 di badan usaha atau perusahaan di Indonesia.
Bahan bakar B20 merupakan campuran 80 persen minyak bumi dan 20 persen minyak nabati dari kelapa sawit
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapan, ada dua perusahaan akan diupayakan untuk memulai penggunaan BBM B20 tersebut. Mereka adalah PLN dan Freeport.
"Ya nanti kita rapat lagi dengan mereka tapi lebih terbatas omongannya," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Baca juga: Tahun ini, Realisasi B20 Ditarget 6,2 Juta Kiloliter
Darmin belum bicara panjang lebar terkait hal itu termasuk maksud pengunaan B20 di perusahan-perusahaan tersebut.
Namun khusus PLN kata dia, nantinya pengunaan bahan bakar B20 tidak akan digunakan untuk seluruh pembangkit listriknya. Hanya sebagian saja.
Namun untuk teknisnya, Darmin menyerahkannya kepada Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
"Kami akan persilahkan ESDM saja yang mengurusinya karena kerja ribetnya sudah selesai," kata dia.
Selain perusahaan, Darmin juga bicara kalau bahan bakar B20 akan coba digunakan di lembaga negara yakni TNI dan Polri.
Hingga saat ini kata dia, realisasi kebijakan B20 sudah mencapai 99 persen. Dengan itu Darmin menyebut kebijakan B20 sudah berjalan dengan baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.