Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kamu Termasuk Milenial yang Ogah Investasi?

Kompas.com - 02/03/2019, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tentu saja, sekarang ini investasi bukan suatu hal yang asing lagi di telinga generasi milenial. Banyak media yang sering memberitakan mengenai investasi dan manfaatnya.

Tapi nyatanya, jumlah investor dari kalangan milenial masih relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan jumlah generasi sebelumnya. Padahal investasi dapat dijadikan sebagai modal untuk membiayai hidup di hari tua nanti.

Lalu, apakah kamu termasuk milenial yang ogah atau enggan investasi? Jika ya, mungkin karena beberapa hal berikut ini seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Acuh Tak Acuh dengan Manfaat Investasi

Milenial memang dikenal dengan sikap acuh tak acuh, terutama soal urusan investasi meski sejatinya itu untuk kepentingan masa depannya nanti. Hal ini bisa dibuktikan dari minimnya keikutsertaan milenial dalam aktivitas investasi.

Umur dan jenjang karier yang masih panjang membuat milenial sering menunda-nunda keinginan segera berinvestasi. Padahal rentang usia yang masih muda menjadi waktu yang tepat untuk ikut investasi karena arus pengeluaran masih sedikit. 

Semakin dini investasi dilakukan, makin besar pula hasil yang akan diperoleh. Kondisi ini menjadi suatu keuntungan tersendiri kalau kamu mau menyisihkan sebagian uangnya untuk membeli produk investasi.

2. Kurang Paham Bahkan Malas Cari Tahu Terhadap Bentuk Investasi

Produk investasi bukan hanya saham, tapi juga deposito, reksadana, obligasi, valuta asing, properti, emas, bahkan barang-barang branded sekalipun masuk dalam kategori produk investasi.

Setiap produk investasi memberikan keuntungan dan tingkat risiko masing-masing. Keuntungan dan risiko bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum berinvestasi untuk memaksimalkan jumlah keuntungan.

Agar semakin paham, milenial perlu mempelajari ilmu dasar mengenai investasi melalui artikel, seminar, atau workshop. Ilmu yang diperoleh bisa dijadikan sebagai modal untuk terjun langsung dalam dunia investasi.

3. Terbiasa Hanya Sekadar Ikut-ikutan Tren yang Sedang ‘Hits’

Ketika diajak untuk berinvestasi, umumnya milenial menolak ajakan tersebut. Sebagai gantinya, mereka memilih untuk membuka usaha, baik usaha kuliner, desain, dan lain-lain. 

Tapi, ketika ditanya mengenai konsep dari usaha yang ingin dijalankan, banyak di antara mereka yang diam dan tak bisa menjawab. Dapat disimpulkan kalau keinginan untuk membuka usaha hanya sekadar ikut-ikutan karena hits atau kekinian. 

Tentu saja, untuk mencapai kata sukses, milenial tidak boleh sekadar ikut-ikutan. Melainkan harus independen dan mampu berpikir out of the box.

Akan lebih baik kalau milenial mengedepankan investasi dahulu. Jika sudah mendapat untung, baru membuka usaha untuk meningkatkan pendapatan pasif.

Baca Juga: Inilah 8 Konglomerat Milenial Indonesia, Siapa Saja?

4. Selalu Gegabah, Tidak Pikir Panjang saat Membelanjakan Uang

Belanja, nongkrong, dan travelling jadi kegiatan yang tidak bisa dihilangkan dalam bucket list anak muda. Belum lagi ditambah godaan duniawi lain, seperti pesta atau sekadar kongko bersama teman-teman.

Kegiatan yang dapat mengganggu kesehatan finansial sebaiknya harus dihindari atau dikurangi. Kemudian digantikan dengan aktivitas investasi yang memberikan banyak keuntungan. Misal, investasi rumah karena harga rumah semakin hari makin mahal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com