Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Menimbang Kemiskinan Pedesaan

Kompas.com - 04/03/2019, 07:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kemiskinan pada September 2018 turun menjadi 25,67 juta orang, atau setara dengan 9,66 persen dari total penduduk Indonesia.

Persentase penduduk miskin tersebut digadang-gadang sebagai rekor terbaru setelah pada Maret 2018 mencetak rekor satu digit menjadi 9,82 persen atau sebanyak 25,95 juta.

Jika dihitung dari bulan Maret 2018, ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 280.000 pada September 2018. Adapun jika dihitung dari bulan September 2017, jumlah orang miskin berkurang 910.000.

Persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua (20,94 persen) dan terendah di Kalimantan (5,98 persen).

Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa (13,19 juta) dan terendah di Kalimantan (0,97 juta) (lihat grafik jumlah penduduk miskin per provinsi di bawah ini).

Tidak hanya jumlahnya yang berkurang, data BPS juga menunjukkan bahwa indeks kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan pun mengalami penurunan.

Pada September 2017, indeks kedalaman kemiskinan sebesar 1,79, sedangkan pada September 2018 menjadi 1,63.

Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan September 2017 sebesar 0,46, sedangkan pada September 2018 menjadi 0,41.

Seturut dengan itu, penurunan juga terjadi pada tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan Rasio Gini menjadi sebesar 0,384 pada September 2018.

Dibandingkan dengan Maret 2018 yang sebesar 0,389, penurunannya sebesar 0,005 poin. Adapun jika dibandingkan dengan September 2017 yang sebesar 0,391, terjadi penurunan sebesar 0,007 poin.

Menurut BPS, penurunan tingkat kemiskinan per September 2018 disebabkan beberapa faktor. Di antaranya adalah upah riil buruh tani per hari yang naik 1,6 persen dibandingkan Maret 2018, nilai tukar petani (NTP) naik sebesar 1,21 persen dari 101,94 pada Maret 2018 menjadi 103,17 pada September lalu, dan inflasi periode Maret-September 2018 cukup rendah, yaitu sebesar 0,94 persen.

Di sisi lain, beberapa harga komoditas di tingkat eceran cukup terkendali, bahkan turun. Mulai dari harga beras turun 3,28 persen, daging sapi 0,74 persen, minyak goreng 0,92 persen, dan gula pasir 1,48 persen.

Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk di 40 persen lapisan terbawah pada Maret-September 2018 naik 3,55 persen atau lebih tinggi dari garis kemiskinan pada periode yang sama sebesar 2,36 persen.

Sementara itu, garis kemiskinan nasional tercatat naik 2,36 persen menjadi Rp 410.670 per kapita per bulan pada September 2018 dari sebelumnya Rp 401.220 per kapita per bulan pada Maret 2018.

Garis kemiskinan terendah ada di Provinsi Sulawesi Selatan senilai Rp 315.738 per kapita, dan tertinggi ada di Provinsi Bangka Belitung Rp 664.120 per kapita.

Halaman:


Terkini Lainnya

'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Pemerintah Antisipasi Dampak Ekonomi dari Konflik Iran-Israel

Whats New
Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Saham-saham di Wall Street Jatuh akibat Konflik Timur Tengah

Whats New
Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Tesla Bakal PHK 10 Persen Pegawainya, Ini Penjelasan Elon Musk

Whats New
The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com