Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Kecil Makin Menciut

Kompas.com - 04/03/2019, 09:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV melaju kencang pada tahun lalu. Kondisi ini kontras dengan bank kecil. Pada 2018, sebagian bank BUKU I dan BUKU II harus mencatat penurunan laba. Penurunan laba ini tampak sejak 2015.

Dalam Statistik Perbankan Indonesia hingga akhir 2018, BUKU I hanya mampu meraih laba Rp 700 miliar, turun 0,23 persen secara tahunan jika dibandingkan dengan perolehan laba Rp 716 miliar tahun sebelumnya. Capain tersebut terus merosot dari 2015 dengan laba Rp 1,57 triliun, dan 2016 senilai Rp 861 triliun.

Jatuhnya perolehan laba lebih dalam dirasakan oleh BUKU II. Bank BUKU II memperoleh laba Rp 9,18 triliun pada tahun lalu, turun 10,72 persen jika dibandingkan dengan 2017 senilai Rp 10,28 triliun. Sementara pada 2015 laba BUKU II tercatat sebesar Rp 9,94 triliun, dan pada 2016 senilai Rp 10,32 triliun.

Direktur Utama PT Bank Maspion Tbk (BMAS) Herman Halim mengatakan, eksistensi bank kecil sejatinya memang sangat tergantung dengan para pemegang saham.

Baca juga: Nasabah Bisa Buka Rekening Tanpa Harus Datang ke Bank

“Untuk bank kecil saya kira memang tergantung dari visi shareholder. Masih banyak juga pemilik yang mempertahankan banknya,” kata Herman kepada Kontan.co.id, Minggu (3/3/2019).

Dia juga menambahkan sepanjang bank kecil masih dalam keadan sehat, pemilik bank cenderung akan mempertahankan bank tersebut.

“Kecuali bank tersebut memang sudah tidak sehat, bahkan lebih parah mencapai insolvensi. Modal sebesar apapun sulit untuk diatasi. Karena skalanya sudah besar dan berdampak sistemik di pasar,” lanjutnya.

Pada tahun lalu, Bank Maspion mencatat laba Rp 71,01 miliar, tumbuh 2,18 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2017.

Direktur Utama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) Sasmaya Tahuleley menyatakan persaingan bank kecil dengan bank besar memang makin sengit belakangan waktu.

“Persaingan di perbankan memang makin sulit. Kalau kami diskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saja, mereka mengharapkan adanya konsolidasi (akuisisi),” kata Sasmaya.

BKE mencatat kenaikan laba 27,39 persen menjadi Rp 18,23 miliar pada tahun lalu. Namun laba pada 2017 anjlok hingga 65,96 persen.

Nah, Sasmaya menambahkan guna meningkatkan kinerja perseron tahun ini, BKE berencana akan melantai di Bursa Efek Indonesia. Melalui rencana ini pula, BKE berharap bisa naik kelas ke BUKU II.

“Kami sedang siapkan prosesnya, sekitar Mei bisa IPO, paling telat Juni karena kami pakai laporan buku Desember. Kebutuhan dana kami untuk bisa naik BUKU II itu sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar,” lanjut Sasmaya.

Penurunan laba pun tampak pada Bank Mayora. Dalam Laporan Desember 2018 (unaudited), laba Mayora tercatat senilai Rp 33,07 miliar, turun 3,14 persen dibandingkan 2017 senilai Rp 34,14 miliar.

Nilai tersebut juga jauh lebih rendah dibandingkan laba 2016 senilai Rp 56,32 triliun.

“Tahun ini kami belum berencana melakukan aksi korporasi, karena rasio CAR kami masih di atas ketentuan regulator. Kurang lebih sekitar 23 persen,” kata Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij. (Anggar Septiadi)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Laba bank kecil makin menciut di tengah ketatnya persaingan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com