Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Optimalisasi Irigasi akan Bawa Indonesia Jadi Lumpung Pangan Dunia

Kompas.com - 04/03/2019, 10:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Optimalisasi irigasi pertanian menjadi salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan pada 2045.

Optimalisasi irigasi menjadi penting karena dengan adanya jaminan ketersediaan air yang baik maka petani bisa menanam kapan saja, sehingga produksi pertanian mudah untuk ditingkatkan.

Salah satu jenis irigasi yang saat ini tengah dikembangkan oleh Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan.

Irigasi perpompaan merupakan sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup.

Prinsip dari irigasi tersebut adalah mengambil air dari sumber (diverting), membawa atau mengalirkan air dari sumber ke lahan pertanian (conveying), mendistribusikan air kepada tanaman (distributing), serta mengatur dan mengukur aliran air (regulating and measuring).

Baca jugaPasokan Irigasi Lancar, Panen Jagung di Lampung Selatan Meningkat

Sistem ini mencangkup tiga komponen utama, yaitu pompa air dan kelengkapannya, bak penampung sebagai reservoir untuk mendekatkan jarak dari sumber air ke lahan, serta jaringan distribusi, baik tertutup maupun terbuka. Jaringan ini berfungsi untuk membawa dan atau membagi air ke lahan yang akan diairi.

"Tujuannya adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak,” jelas Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Minggu (03/03/2019).

Selain itu, jenis irigasi tersebut dapat meningkatkan intensitas pertanaman atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan serta kesejahteraan petani.

Irigasi perpompaan dapat juga digunakan untuk memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi.

"Sumber air berasal dari pemanfaatan air limpasan permukaan. Prinsip pemanfaatan ini sesuai dengan pesan Menteri Amran Sulaiman yang mengatakan, jangan sampai air hujan yang jatuh ke tanah mengalir ke lautan dengan sia-sia," terang Sarwo.

Dia menjelaskan, kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Posisi air di bawah tanah juga tidak menjadi masalah karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya.

Kementerian Pertanian telah memperbaiki saluran irigasi di Kelompok Tani Jaya di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.Dok. Humas Kementerian Pertanian RI Kementerian Pertanian telah memperbaiki saluran irigasi di Kelompok Tani Jaya di Kelurahan Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

"Dengan demikian, lahan pertanian yang tidak terjangkau dengan irigasi waduk dan bendung yang umumnya secara gravitasi masih bisa mendapatkan air irigasi," ujarnya.

Solusi saat musim kemarau

Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan itu diprioritaskan pada lokasi kawasan pertanian yang sering mengalami kendala atau kekurangan air irigasi, terutama pada musim kemarau.

Tujuannya agar tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi (conjunctive use) di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non daerah irigasi (tail end).

Halaman:


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com