Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Optimalisasi Irigasi akan Bawa Indonesia Jadi Lumpung Pangan Dunia

Kompas.com - 04/03/2019, 10:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Lebih lanjut, Sarwo berharap, program itu dapat pula menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produktivitas.

Baca juga: Perbaiki Irigasi, Produktivitas Petani di Jayapura Meningkat

Salah satu desa yang memanfaatkan sistem irigasi itu adalah Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Sebelumnya, para petani di sana terkendala masalah air untuk minum, sanitasi ternak, dan penyiraman hijauan makan ternak (HMT).

Sistem irigasi pompa itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan air, yang akan digunakan sebagai HMT. Sistem itu digunakan untuk lahan seluas kurang lebih 10 hektar dengan metode springkler.

Pemerintah memberikan bantuan tersebut dalam bentuk uang yang kemudian dikelola sendiri oleh kelompok tani setempat. Mereka menggunakan uang tersebut untuk membeli pompa dan perlengkapannya, membangun rumah pompa, bak tampungan air dan jaringan irigasi pipa.

Pompa yang digunakan memiliki diameter 4 inchi dengan tipe sentrifugal, penggerak diessel dengan estimasi daya dorong 30 meter.

Selain itu, di daerah tersebut juga dibuatkan sebuah tampungan air berkapasitas sekitar 700 meter kubik. Gunanya untuk menampung limpasan yang akan dipompa ke dalam bak penampung.

Bak penampungnya terletak 30 meter dari sumber air dengan ketinggian sekitar 1,5 meter (m). Ukuran baknya 6 m x 4 m x 1 m, yang kemudian airnya dialirkan secara gravitasi ke lahan petani.

Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan petani dapat memanjakan sapi mereka dan menghasilkan sapi potong yang cukup berbobot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com