Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penasaran Investasi Sukuk Ritel? Ini Tipsnya Supaya Untung!

Kompas.com - 04/03/2019, 12:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah baru saja mengeluarkan seri baru Sukuk Ritel yang dinamakan SR-011, Jumat (1/3/2019) lalu. Instrumen ini dikeluarkan pemerintah untuk menopang pembiayaan yang ditanggung Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Kehadiran Sukuk Negara Ritel dapat memberikan alternatif investasi bagi masyarakat dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif. Hasilnya bisa digunakan untuk memenuhi pembiayaan pembangunan berbagai proyek atau kegiatan APBN 2019. 

Sukuk Ritel ini diharapkan mendulang keuntungan sebagaiman diraih seri sebelumnya, SR-010 sebesar Rp 8,44 triliun dengan jumlah investor tercatat sebanyak 17.922 orang.

Masa penawaran SR-011 berlangsung mulai tanggal 1-21 Maret 2019. Nilai penawarannya juga lebih terjangkau, yakni dengan minimal pemesanan Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar. Sukuk ritel lebih ditujukan kepada individu sehingga minimum pemesanan harus terjangkau.

Baca juga: Makin Terjangkau, Sukuk Ritel SR-011 Bisa Dibeli Mulai Rp 1 Juta

Hal yang menarik dari SR-011 yakni imbal hasilnya yang lebih besar, yakni 8,05 persen pertahun. Sukuk ritel ini bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah dua periode imbalan sejak 11 Juni 2019. Dengan catatan, hanya dapat diperdagangkan antar investor domestik. 

Penawaran minimal yang terjangkau dan return yang menjanjikan membuat sukuk ritel ini menarik investor. Tak hanya di kalangan pebisnis senior, tapi juga milenial. Mau mencoba, tapi masih ragu bagaimana cara yang tepat berinvestasi sukuk ritel agar untung?

Praktisi keuangan syariah Mohammad Bagus Teguh Perwira mengatakan, sukuk ritel bisa menjadi alternatif tambahan pendapatan per bulan karena imbal hasil yang baik.

"Sukuk ini hanya sebagai tambahan income. Karena penawaran sampai 21 Maret, tidak bisa digunakan sebagai investasi reguler," kata Teguh.

Teguh mengatakan, sukuk ritel memenuhi aspek yang harus terpenuhi dalam suatu produk investasi.

Pertama, sukuk ritel sangat terukur karena terdapat kupon imbal hasil yang jelas dan pasti. Pemerintah pasti membayarkan return setiap bulannya.

Kedua, terjangkau. SR-011 punya minimal pemesanan terjangkau yang bisa dicapai milenial hingga pensiunan.

Baca juga: Atta Halilintar Ajak Follower-nya Investasi Sukuk

Selain itu, sukuk ritel juga realisitis karena dananya diperuntukkan untuk membiayai proyek pembangunan negeri.

"Dengan sukuk ritel ini semakin membuat masyarakat mudah melakukan akses ke investasi yang selama ini masih takut risikonya, takut uangnya tidak cukup," kata Teguh.

Karena masa penawaran sukuk ritel terbatas, tidak setiap bulan instrumen itu bisa dibeli. Kiat pertama untuk mulai membeli sukuk ritel yakni menggunakan dana kosong. Dana kosong yang dimaksud yakni simpanan yang tidak terpakai, misalnya dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.

"Kalau dalam tiga tahun lagi uangnya tidak terpakai-pakai, maka instrumen ini cocok. Karena investasinya sekali," kata Teguh.

Selain itu, imbal hasil yang didapat tak hanya bisa menjadi tambahan pendapatan. Dana tersebut juga bisa diinvestasikan kembali ke instrumen lain. Misalnya, mencoba produk reksa dana yang bisa dibeli online seperti pasar uang, saham, ataupun campuran.

Bisa juga kembali mencoba instrumen surat berharga negara lainnya seperti Saving Bonds Retail, Obligasi Ritel, dan Sukuk Tabungan.

"Ada produk syariah juga. Jadi inline sukuk syariah, nanti returnnya diinvestasin lagi ke reksa dana syariah," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com