Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Migrasi Orang Kaya Dorong Pasar Properti Australia Tetap Tumbuh

Kompas.com - 05/03/2019, 14:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar properti Australia dipandang masih akan tumbuh. Hal ini diungkapkan pengamat properti Michael Yardney.

Keyakinan ini didasari adanya kebijakan relaksasi yang dilakukan Australian Prudential Regulation Authority (APRA) terkait bunga pinjaman. Sejak 2016, APRA melakukan pengetatan pemberian pinjaman kepada pembeli properti.

Namun, pada Desember 2018, APRA mencabut kebijakan tersebut, sehingga pembeli properti di Australia boleh membayar bunganya saja atau interest only.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Dongkrak Perkembangan Industri Properti

“Tren saat ini sangat dipengaruhi oleh pengetatan pemberian pinjaman oleh Australian Prudential Regulation Authority (APRA). Baru-baru ini, APRA telah mencabut pembatasan pinjaman dengan pembayaran hanya bunganya dan gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) mendorong agar sektor perbankan bisa mengucurkan pinjaman lebih banyak lagi,” ujar Yardney dalam keterangannya, Selasa (5/3/2019).

Menurut dia, arus migrasi orang-orang kaya menjadi salah satu faktor tumbuhnya pasar properti Australia. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Australia sangat stabil selama 28 tahun terakhir di angka 3 persen.

“Kondisi ekonomi yang semakin kuat dan pasokan yang kembali ke titik normal, akan menambah daya serap untuk suplai unit hunian baru yang tersedia di pasar saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Fundamental Ekonomi Topang Pertumbuhan Pasar Properti Australia

Senior Property Consultant Crown Group Indonesia Reiza Arief menjelaskan kondisi properti di Australia sangat bagus. Meskipun, lanjutnya, pasar properti Australia sedang mengalami koreksi pada tahun ini.

“Kemungkinan, tahun depan pasar properti Australia akan kembali normal,” kata Reiza di Jakarta.

Dia menambahkan, investasi properti di Australia sangat menguntungkan. Imbal hasil dari investasi properti di Australia lebih tinggi dari deposito perbankan.

Baca juga: Ernest Prakarsa Pilih Investasi Properti Ketimbang Saham

Menurut Reiza, daya beli di Australia masih sangat kuat, ditambah dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan yang cukup cerah. Tingkat pengangguran berada pada tingkat terendah atau sebesar 5 persen.

“Kita bisa melihat kenaikan pendapatan yang cukup signifikan untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang dimiliki Australia secara konsisten selama hampir tiga dekade,” kata Reiza.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Whats New
TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com