Kurangi juga kebiasaan ngopi setiap sore dan belanja rutin mengandalkan kartu kredit. Ingat, kartu kredit bukan uang yang tak terbatas, tapi utang yang harus dibayar di kemudian hari.
Hampir pasti semua perencana keuangan menyarankan investasi sebagai pendapatan tambahan bulanan atau tahunan. Sekarang ini banyak produk investasi yang bisa dibeli dengan nilai terjangkau, seperti reksa dana yang bisa dibeli mulai dari Rp 100.000.
Selain itu juga ada surat berharga negara yang dikeluarkan pemerintah. Rata-rata instrumen SBN seperti saving bond retail dan sukuk punya minimal penawaran yang rendah, mulai dari Rp 1 juta.
"Milenial harus mau mulai berinvestasi untuk masa pensiunnya kelak," kata Prita.
Budi mengatakan, idealnya orang mengalokasikan 60 persen pendapatannya di pos pengeluaran. Sebesar 40 persen sisanya disimpan untuk menabung, investasi, hingga dana darurat.
Sementara Prita menyarankan untuk menerapkan pola 50:30:20 dalam mengatur keuangan. Sebesar 50 persen pemasukan dialokasikan untuk pos living yang mencakup biaya hidup rutin, transportasi, komunikasi, cicilan, dan sebagainya.
Kemudian, 30 persen dari pemasukan masuk ke pos Saving meliputi dana darurat, investasi, menabung untuk keinginan tertentu, dan juga pembelian asuransi. Sementara 20 persen lainnya dialokasikan untuk pos playing, yakni untuk memenuhi gaya hidup, kegiatan sosial, dan sebagainya.
"Tapi, jika biaya hidup bisa ditekan, maka alokasi boleh dialihkan ke Saving," kata Prita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.