Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial, Begini Cara Atur Keuangan agar Gaji Tak Habis Sia-sia

Kompas.com - 06/03/2019, 11:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Kurangi juga kebiasaan ngopi setiap sore dan belanja rutin mengandalkan kartu kredit. Ingat, kartu kredit bukan uang yang tak terbatas, tapi utang yang harus dibayar di kemudian hari.

Investasi

Hampir pasti semua perencana keuangan menyarankan investasi sebagai pendapatan tambahan bulanan atau tahunan. Sekarang ini banyak produk investasi yang bisa dibeli dengan nilai terjangkau, seperti reksa dana yang bisa dibeli mulai dari Rp 100.000.

Selain itu juga ada surat berharga negara yang dikeluarkan pemerintah. Rata-rata instrumen SBN seperti saving bond retail dan sukuk punya minimal penawaran yang rendah, mulai dari Rp 1 juta.

"Milenial harus mau mulai berinvestasi untuk masa pensiunnya kelak," kata Prita.

Porsi ideal pos pengeluaran

Budi mengatakan, idealnya orang mengalokasikan 60 persen pendapatannya di pos pengeluaran. Sebesar 40 persen sisanya disimpan untuk menabung, investasi, hingga dana darurat.

Sementara Prita menyarankan untuk menerapkan pola 50:30:20 dalam mengatur keuangan. Sebesar 50 persen pemasukan dialokasikan untuk pos living yang mencakup biaya hidup rutin, transportasi, komunikasi, cicilan, dan sebagainya.

Kemudian, 30 persen dari pemasukan masuk ke pos Saving meliputi dana darurat, investasi, menabung untuk keinginan tertentu, dan juga pembelian asuransi. Sementara 20 persen lainnya dialokasikan untuk pos playing, yakni untuk memenuhi gaya hidup, kegiatan sosial, dan sebagainya.

"Tapi, jika biaya hidup bisa ditekan, maka alokasi boleh dialihkan ke Saving," kata Prita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com