Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Peluang Mendulang Uang dari Bisnis Jastip

Kompas.com - 06/03/2019, 16:11 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna media sosial pasti tak asing mendengar bisnis layanan jasa penitipan (jastip). Pasalnya, bisnis ini tengah ramai digandrungi generasi milenial.

Dengan adanya bisnis ini, para pengguna layanannya tak perlu repot-repot ke luar rumah atau bahkan ke luar negeri untuk berberlanja. Mereka cukup membuka media sosialnya dan memesan barang yang ingin dibelinya melalui penyedia layanan jastip.

Rupanya, bisnis ini cukup menggiurkan untuk menambah pundi-pundi uang. Dian Fath misalnya.

Wanita yang juga bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini membuka bisnis jastip untuk menambah pendapatannya. Dia sudah memulai bisnis ini dari 2018 lalu.

Baca juga: Lima Tips Mengelola Situs Bisnis Online yang Tepat

“Saya membuka jastip pernak-pernik kebutuhan rumah. Lebih spesifiknya sih barang-barang dari Toko IKEA,” ujar Dian kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2019).

Dian mengaku pada awalnya tak sengaja menggeluti bisnis ini. Ide bisnis ini tercetus dari hobinya yang senang berbelanja barang kebutuhan rumah tangga.

“Awalnya karena sering belanja kebutuhan rumah di IKEA. Terus banyak teman dan keluarga yang nanyain barang-barang di sana. Soalnya kebanyakan mereka malas ke sana karena jauh dari rumahnya, nah dari situ lah kepikiran buat buka bisnis jastip,” kata Dian.

Dian mengaku mendapatkan keuntungan yang menggiurkan dari bisnis ini. Sebab, dia hanya bermodal dengkul saja untuk menggeluti bisnis ini.

Sebab, jarak rumahnya dengan IKEA di Tangerang Selatan cukup dekat.

“Lumayan amat sangat menggiurkan (keuntungannya), karena modalnya cuma jasa jalan aja. Apa lagi kalau yang nitipnya banyak, jadi keuntungannya ada disetiap barang yang dititip,” kata Dian.

“Misalnya adanya yang nitip lampu tidur yang harganya Rp 150.000, gue biasanya kasih tarif Rp 15-20 ribu, kalau sekali jalan ada 5 orang yang nitip, bisa dapat keuntungan Rp 100.000,” tambahnya.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Daya Saing Bisnis

Dian selama ini,hanya memasarkan jasanya melalui akun Instagram dan Whatsapp Story. Dalam sebulan, dia bisa lima kali melayani layanan jastip.

Selama ini, menurut Dian, dia tak mengalami kesulitan yang berarti dalam menekuni bisnis jastip.

“Kesulitannya kadang suka enggak tahan juga pengen belanja barang kalau pas lagi beliin barang titipan orang,” ujar dia.

Dian menuturkan, keuntungan berbisnis jastip ini belum pernah dia pergunakan. Sebab, keuntungan itu akan dia gunakan untuk liburan bersama keluarganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com